Danau Toba, danau terbesar di Indonesia |
Jenis-Jenis Danau
A.Berdasarkan Jenis Airnya
Berdasarkan jenis airnya, danau dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
- Danau air asin : Sesuai dengan namanya, danau ini memiliki air yang mengandung garam. Pada umunya danau air asin terdapat pada daerah semiarid dan arid dengan penguapan yang sangat besar dan tidak memiliki aliran keluar. Ketika danau kering, maka akan terdapat lapisan garam pada dasar danau. Beberapa contoh danau air asin adalah Great Salt Lake di Amerika Serikat (kadar garam 5-27%) dan Danau Assal di Afrika (kadar garam 34,8%).
- Danau air tawar : Sesuai dengan namanya, danau ini memiliki air yang tawar. Danau ini biasanya terletak di daerah dengan iklim lembab dengan curah hujan yang tinggi. Danau ini merupakan danau terbuka, maksudnya danau ini akan mendapatkan sumber air dari curah hujan dan mengalirkannya kembali ke laut.
B.Berdasarkan Proses Terjadinya
Letak Danau Toba |
Berdasarkan proses terjadinya, danau dapat dibedakan menjadi enam jenis, yaitu :
- Danau Tektonik : Danau tektonik adalah danau yang terbentuk akibat gerak dislokasi pada permukaan bumi yang mengakibatkan terbentuknya patahan. Daerah sekitar slenk yang diapit oleh horst dapat membentuk danau bila mendapat air dalam jumlah yang cukup. Contoh danau tektonik adalah Danau Nyasa dan Danau Tanganyika di Afrika Timur, dan Danau Great Basin di Amerika Serikat.
- Danau Gletser : Danau yang terbetuk pada lembah yang tidak berhubungan dengan laut yang dulunya merupakan daerah yang dilalui oleh gletser dan telah mengering.
- Danau Vulkanik : Danau vulkanik terbetuk akibat adanya aktivitas vulkanik. Pada bekas letusan gunung api akan timbul suatu cekungan yang disebut sebagai depresi vulkanik. Jika dasar cekungan tadi tertutup oleh material vulkanik sehingga tidak dapat ditembus oleh air, maka akan menampung hujan yang jatuh dan terbentuklah sebuah danau vulkanik. Contoh danau vulkanik adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Kawah di Gunung Kelud, dll.
- Danau Dolina : Danau dolina adalah danau yang terdapat di daerah karst dan umumnya berupa danau kecil yang bersifat temporer. Bila pada dasar da tebing dolina terdapat bahan geluh serta lempung yang tidak tembus air, maka air hujan akan tertampung dan tidak dapat terus masuk kedalam tanah kapur sehingga membentuk danau dolina.
- Danau Terbendung : Danau ini dapat terbentuk akibat fenomena alam seperti runtuhan gunung, aliran lava, morena, dan ujung gletser dapat membendung lembah sungai sehingga aliran airnya akan tertahan dan membentuk sebuah danau. Selain itu, danau terbendung juga dapat meliputi danau manusia yang memang sengaja dibendung yang biasa disebut dengan waduk. Contoh waduk di Indonesia yang terkenal adalah Waduk Gajahmungkur, Waduk Jatiluhur, dan Waduk Saguling.
- Danau Tapal Kuda : Danau ini terbentuk akibat adanya sedimen pada sungai meander ketika aliran sungai menurun.
Referensi :
Wardiyatmoko, K. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
No comments:
Post a Comment