Wednesday, May 31, 2017

Alasan Proteksi dalam Perdagangan Internasional

Dalam perdagangan internasional, ada sejumlah kebijakan proteksi yang diambil oleh pemerintah. Tentu, pengambilan kebijakan proteksi ini bukan tanpa alasan, pastilah ada alasan mengapa pemerintah mengambil kebijakan proteksi dalam perdagangan internasional. Berikut ini adalah alasan mengapa pemerintah mengambil kebijakan proteksi dalam perdagangan internasional.

Alasan Proteksi dalam Perdagangan Internasional

A.Melindungi Industri Dalam Negeri yang Masih Baru
Alasan pertama mengapa pemerintah mengambil kebijakan proteksi adalah untuk melindungi industri dalam negeri yang masih baru. Industri yang baru saja terbentuk tentulah tidak langsung dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar, apalagi perusahaan yang sudah bertaraf internasional. Dengan adanya proteksi, usaha kecil dan menengah yang masih baru dapat secara perlahan-lahan bersaing dengan luar negeri. Proteksi ini hanya bersifat sementara hingga usaha tersebut sudah mampu bersaing dengan perusahaan luar negeri.

B.Melindungi Tenaga Kerja Dalam Negeri
Bila barang impor dari luar negeri dapat dengan bebas masuk tanpa proteksi dari pemerintah, maka usaha dalam negeri lama-kelamaan akan sulit untuk bersaing, sehingga akan mengakibatkan kebutuhan akan tenaga kerja menurun. Apalagi, jika barang impor dijual dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga barang dari dalam negeri. Hal ini terjadi pada industri baja di Amerika Serikat pada tahun 1980-an. Pada saat itu pesaing dari Jerman dan Jepang mampu menutup banyak pabrik baja di Amerika Serikat. Setelah proteksi dilakukan, maka industri dalam negeri dapat bersaing dengan barang impor.

C.Mencegah Dumping
Dumping terjadi ketika sebuah negara menjual barang ke negara lain dengan harga dibawah harga produksi. Artinya, negara tersebut merugi karena menjual harga barang dibawah harga produksi. Namun, hal ini memiliki tujuan tersendiri, yaitu untuk menguasai pasar di luar negeri. Sebagai contoh, Cina menjual kain ke Indonesia dengan harga Rp4.000 per meter. Padalah harga produksinya adalah sebesar Rp6.000 per meter. Hal ini akan menarik konsumen untuk membeli kain dari Cina daripada kain yang diproduksi Indonesia. Bagi produsen tekstil Indonesia, hal ini akan menjadi bencana karena tidak akan ada lagi orang yang membeli kain dari Indonesia. Akhirnya, produsen tekstil gulung tikar dan Cina berhasil menguasai pasar kain di Indonesia. Setelah berhasil dikuasai, Cina akan mengembalikan harga ke harga yang seharusnya.

Hal ini dapat dicegah dengan kebijakan proteksi dari pemerintah. Kebijakan proteksi tersebut dapat berupa tarif/pajak. Sebagai contoh, pada bulan April 1987, Amerika Serikat menerapkan tarif 100% bagi beberapa produk Jepang yang diimpor ke Amerika Serikat. Hal ini dilakukan Amerika karena Jepang menerapkan sistem dumping pada chip komputer yang mereka ekspor ke Amerika Serikat.

D.Mencegah Over-Specialization
Era perdagangan bebas saat ini mendoorng setiap negara untuk melakukan spesialisasi pada produk dimana mereka memiliki keunggulan komparatif. Namun, jika spesialisasi itu berlebihan dapat menimbulkan bencana ketika barang yang dispesialisasi suatu negara tidak dibutuhkan lagi oleh dunia seperti semula. Melalui proteksi, maka negara dapat menjaga berbagai jenis industri agar tetap hidup dan mencegah terjadinya spesialisasi yang berlebihan.

E.Mengurangi Defisit Neraca Pembayaran Nasional
Mengurangi defisit neraca pembayaran nasional seringkali menjadi alasan untuk melakukan proteksi. Melalui proteksi, maka pembelian barang dari luar negeri dapat dikurangi dan berganti dengan pembelian barang dari dalam negeri.

F.Melindungi Industri-Industri Penting untuk Pertahanan Nasional
Ini dilakukan untuk mencegah kertergantungan terhadap luar negeri untuk sumber daya dan produk yang penting bagi pertahanan negara tersebut, yang mungkin tidak dapat diperoleh ketika perang. Meskipun demikian, sulit menentukan mana industri yang penting bagi pertahanan nasional dan bisa saja berbeda-beda bagi tiap negara.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Alasan Proteksi dalam Perdagangan Internasional. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai Perdagangan Internasional. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya. 

Tuesday, May 30, 2017

Perbedaan Jarak dan Perpindahan

Banyak orang yang masih kurang paham dengan apa yang dimaksud jarak dan apa yang dimaksud dengan perpindahan. Keduanya adalah hal yang benar-benar berbeda. Untuk memahami lebih lanjut mengenai perbedaan antara jarak dan perbedaan, silahkan simak pembahasan dibawah ini.


Perbedaan Jarak dan Perpindahan
Jarak dan perpindahan merupakan dua hal yang benar-benar berbeda. Untuk dapat memahaminya, perhatikan contoh dibawah ini :


  • Pada gambar diatas, Ani berjalan dari titik A ke titik B sejauh 8m. Kemudian Ani berjalan lagi dari titik B ke titik C sejauh 15m. Maka jarak yang ditempuh oleh Ani adalah sejauh 8+15 = 23m. Sedangkan untuk perpindahan yang Ani lakukan adalah sejauh 17m.

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dari titik awal ke titik akhir. Dalam gambar diatas, maka Ani harus melewati lintasan A ke B kemudian lintasan B ke C. Sedangkan perpindahan adalah seberapa seberapa jauh benda berpindah dari titik awal ke titik akhir. Perpindahan dapat diukur dengan menarik sebuah garis lurus dari titik awal ke titik akhir. Dalam gambar diatas, titik awalnya adalah A sedangkan titik akhirnya adalah C.

Agar lebih mudah dalam memahami perbedaan antara jarak dan perpindahan, perhatikan contoh dibawah ini :

  • Andi bergerak ke arah kanan ke titik B sejauh 100m, kemudian Andi bergerak kembali ke arah kiri ke titik C sejauh 50m. Maka jarak yang ditempuh oleh Andi adalah sebesar 150m (100m + 50m). Sedangkan perpindahan yang dilakukan Andi adalah sebesar 50m.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Perbedaan Jarak dan Perpindahan. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai jarak dan perpindahan. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Monday, May 29, 2017

Bagian-Bagian Sel

Sel Hewan
Sel merupakan penyusun tubuh mahluk hidup yang paling kecil. Kata sel berasal dari kata cella yang mempunyai arti rongga kecil. Sel pertama kali ditemukan pada tahun 1665 oleh seorang penemu asal Britania Raya yang bernama Robert Hooke. Sel sendiri memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga untuk dapat melihatnya kita harus menggunakan alat, yaitu mikroskop.

Sel memiliki berbagai macam bentuk. Namun, dalam sel selalu terdapat 3 bagian utama, yaitu membran plasma, protoplasma, dan inti sel (nukleus). Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagian-bagian sel.

Bagian-Bagian Sel

A.Membran Plasma
Membran plasma atau sering disebut juga sebagai selaput plasma merupakan bagian sel yang paling luar. Fungsi dari membran plasma adalah untuk mengatur zat yang masuk dan keluar dari sel. Membran plasma memungkinkan gas oksigen dan makanan masuk kedalam sel, serta zat-zat sisa keluar dari sel.

B.Protoplasma
Protoplasma merupakan bagian paling penting dari sebuah sel karena bagian ini memiliki fungsi untuk mengatur semua kegiatan sel. Bagian ini berbentuk jel yang tersusun dari air, protein, karbohidrat, lemak, garam-garam mineral, dan enzim. Protoplasma terdapat didalam inti sel disebut nukleoplasma. Sedangkan protoplasma yang terdapat di luar inti sel disebut sitoplasma. Pada sitoplasma terdapat organel-organel sel.

C.Inti Sel (nukleus)
Inti sel pada umumnya memiliki bentuk bulat dan terletak pada bagian tengah sel. Didalamnya, terdapat kromosom yang berfungsi membawa sifat yang dapat diturunkan (gen). Inti sel merupakan pusat pengatur seluruh kegiatan sel.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Bagian-Bagian Sel. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai sel. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Sunday, May 28, 2017

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Selain manusia, mahluk hidup yang paling sering kita kenal lainnya adalah hewan dan tumbuhan. Keduannya sama-sama memiliki sel, namun sel daripada keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan dari sel keduannya terletak pada bagian membran plasma, sitoplasma, dan vakuola. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel Tumbuhan

Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan, yaitu di bagian membran plasma, sitoplasma, dan vakuola.

Pada sel tumbuhan, membran plasma dilindungi oleh dinding sel yang tebal dan kuat. Dinding sel ini tersusun atas selulosa yang menjadikan sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap. Sedangkan pada sel hewan, membran plasma tidak dilindungi oleh dinding sel yang tebal dan kuat sehingga bentuk sel hewan menjadi tidak tetap.


Sel Hewan
Pada sel tumbuhan, sitoplasma mengandung plastida atau butir-butir pembawa zat warna, contohnya kloroplas. Kloroplas sendiri adalah plastida yang mengandung butir-butir warna hijau daun atau klorofil yang berfungsi dalam proses fotosintesis. Sedangkan pada hewan, sitoplasmanya tidak mengandung kloroplas.

Pada sel tumbuhan, vakuola terlihat jelas. Vakuola terbentuk akibat perkembangan dinding sel lebih cepat daripada pertumbuhan protoplasma. Vakuola jarang dijumpai pada sel hewan.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai perbedaan antara Sel Hewan dan Sel Tumbuhan. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan bagi pembaca mengenai sel. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 

Friday, May 26, 2017

Ciri-Ciri Mahluk Hidup


Di dunia ini, terdapat mahluk hidup dan benda tak hidup. Banyak sekali jenis mahluk hidup yang ada di dunia ini. Namun, walaupun berbeda semua mahluk hidup memiliki persamaan yang membedakannya dari benda tak hidup. Berikut ini adalah penjelasan mengenai ciri-ciri mahluk hidup.

Ciri-Ciri Mahluk Hidup
Walaupun berbeda, semua jenis mahluk hidup memiliki persamaan yang membedakannya dari benda tak hidup. Ciri-ciri tersebut adalah : bergerak, makan, bernapas, peka terhadap rangsangan (iritabilitas), tumbuh, mengeluarkan zat sisa, dan berkembang biak. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kedelapan ciri-ciri mahluk hidup tersebut.

A.Bergerak


Bergerak adalah salah satu ciri dari mahluk hidup. Dalam hal ini, mahluk hidup dapat bergerak sendiri tanpa dikendalikan oleh sesuatu. Berbeda dengan benda tak hidup yang walaupun dapat bergerak, namun tentu masih dikendalikan oleh mahluk hidup.

Manusia dan hewan tentu dapat kita lihat dengan jelas bahwa mereka semua dapat bergerak. Hampir setiap hari manusia melakukan gerakan seperti berjalan, mandi, menulis, menendang bola, dan lain sebagainya. Begitu pula dengan hewan yang juga bergerak seperti berjalan, menggaruk, dan lain sebagainya. Lalu bagaimana dengan tumbuhan?

Mungkin kalian akan sedikit bingung, bagaimana dengan tumbuhan yang tampaknya tidak bergerak sama sekali? Jangan salah, tumbuhan juga bergerak namun jarang disadari oleh kita. Hal ini dikarenakan gerakan tumbuhan sangat lambat dan tidak mengakibatkan perpindahan tempat sehingga sangat sulit untuk dilihat. Tumbuhan bergerak ketika sedang tumbuh, sebagai contoh ketika akar tumbuh ke bawah menembus tanah. Ujung tunas dan daun tumbuh ke atas untuk mendapatkan udara dan cahaya matahari, dan kuncup bunga bergerak ketika mekar.

B.Makan


Setiap mahluk hidup yang ada di bumi ini tentu memerlukan makanan agar dapat bertahan hidup. Ya, salah satu ciri yang dimiliki oleh mahluk hidup adalah membutuhkan makanan. Bagaimana rasanya jika kamu seharian tidak makan? tentu badan akan terasa lemah dan lapar. Begitu pula dengan hewan.

Lalu, bagaimanakah dengan tumbuhan yang tampaknya tidak memakan apapun? sebenarnya tumbuhan juga makan, namun tidak terlihat. Tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Untuk membuat bahan organik tersebut, tumbuhan memerlukan berbagai zat, yaitu karbon dioksida, nitrogen, dan cahaya matahari. Karbon dioksida didapatkan dari udara dan air, nitrogen didapatkan dari dalam tanah, dan cahaya matahari didapatkan dari matahari. Oleh karena itu, tanaman harus selalu disiram dan diberi pupuk agar tidak mati.

C.Bernapas


Salah satu ciri mahluk hidup lainnya adalah bernapas. Semua mahluk hidup di bumi ini pasti bernapas untuk menghirup oksigen yang kemudian akan menghembuskan karbon dioksida serta uap air. Oksigen yang dihirup ini dapat digunakan untuk proses pembakaran makanan yang disebut dengan oksidasi. Proses ini akan menghasilkan energi yang diperlukan oleh mahluk hidup.

Manusia bernapas dengan menggunakan paru-paru. Hewan memiliki berbagai macam alat pernapasan mulai dari paru-paru, insang, trakea, kulit, dan lain-lain. Lalu bagaimana dengan tumbuhan.

Tumbuhan bernapas melalui lubang-lubang kecil yang ada pada daun yang disebut stomata. Selain itu, tumbuhan juga dapat bernapas melalui lentisel yang terdapat pada batang.

D.Peka Terhadap Rangsangan (Iritabilitas)
Mahluk hidup selalu peka terhadap perubahan yang terjadi disekelilingnya. Ketika cuaca sedang panas, maka kamu akan merasa kepanasan, begitu pula sebaliknya ketika cuaca sedang dingin maka kamu akan merasa kedinginan. Rasa panas dan dingin ini, diterima oleh alat indra yang terdapat pada kulitmu.

Indra adalah alat tubuh yang peka terhadap suatu rangsangan. Hewan dan manusia dilengkapi dengan indra yang peka terhadap rangsangan sehingga manusia dan hewan dapat melihat, mendengar, mencium, mengecap, merasa, dan meraba. Mata peka terhadap rangsangan cahaya sehingga kita dapat melihat. Telinga peka terhadap getaran suara sehingga kita dapat mendengar. Hidung peka terhadap rangsangan bau sehingga kita dapat mencium. Lidah peka terhadap rangsangan rasa sehingga kita dapat mengecap rasa makanan. Kulit peka terhadap rangsangan panas atau dingin, sentuhan, tekanan, dan luka.

Lalu, bagaimana dengan tumbuhan? Meskipun tidak memiliki alat indra, namun tumbuhan juga peka terhadap rangsangan. Rangsangan tersebut bisa berupa cahaya, air, gaya tarik bumi, dan sentuhan. Sebagai contoh, daun tumbuhan putri malu akan menguncup (menutup) jika disentuh. Hal ini menunjukkan bahwa tumbuhan juga peka terhadap rangsangan.

E.Tumbuh
Semua mahluk hidup pasti akan mengalami pertumbuhan. Sebagai contoh, apakah tinggi badanmu saat ini sama dengan tinggi badanmu 10 tahun yang lalu? tentu tidak bukan. Hal ini membuktikan bahwa kamu bertumbuh yang merupakan salah satu ciri dari mahluk hidup. Tidak hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga mengalami pertumbuhan.

Pernahkah anda memelihara anak anjing/kucing? selang beberapa tahun kemudian, anak anjing/kucing tersebut akan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan ketika masih anak-anak. Hal ini juga berlaku pada tumbuhan. Pernahkah anda melihat tanaman hias dirumah anda yang masih kecil, lama-kelamaan semakin tinggi dan besar? jika iya, maka tanaman hias tadi juga bertumbuh. Hal ini membuktikan bahwa mahluk hidup bertumbuh. Berbeda dengan benda tak hidup seperti mobil yang ukurannya segitu-segitu saja.

F.Mengeluarkan Zat Sisa


Semua mahluk hidup pasti mengeluarkan zat sisa. Pada manusia, hewan, dan tumbuhan semuanya dapat membuang zat sisa salah satunya pada saat bernapas. Manusia mengeluarkan uap air dan karbon dioksida ketika bernapas oleh paru-paru. Hewan seperti ikan juga demikian melalui insang. Pada tumbuhan, zat sisa hasil pernapasan ini dikeluarkan melalui stomata dan lentisel.

Proses pengeluaran zat sisa pada tubuh mahluk hidup disebut ekresi.

G.Berkembang Biak


Ciri mahluk hidup lainnya adalah berkembang biak. Tidak seperti benda mati yang hanya terdapat satu jika tidak dibuat kembali, mahluk hidup dapat memperbanyak jenisnya dengan cara berkembang biak. Hal ini dilakukan oleh mahluk hidup agar spesiesnya tidak punah. Perkembangbiakan pada mahluk hidup dapat dilakukan secara seksual maupun aseksual.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Ciri-Ciri Mahluk Hidup. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca sekalian mengenai mahluk hidup. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Referensi :
1.Sumarwan, Dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam SMP Jilid 1B Kelas VII Semester 2. Jakarta: Erlangga

Thursday, May 25, 2017

Pengertian Paguyuban dan Patembayan

Sejak dilahirkan, manusia sudah memiliki hasrat untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya serta menjadi satu dengan lingkungan alamnya. Akibatnya, manusia menjadi saling terikat dan saling tergantung yang mendorong mereka untuk membentuk suatu kelompok sosial. Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan, ada 2 tipe kelompok sosial, yaitu paguyuban dan patembayan. Berikut adalah penjelasan mengenai paguyuban dan patembayan.


A.Paguyuban (gemeinschaft)

1.Pengertian Paguyuban
Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah, dan kekal.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengartikan paguyuban sebagai perkumpulan yang bersifat kekeluargaan, didirikan oleh orang orang yang sepaham (sedarah) untuk membina persatuan (kerukunan) di antara para anggotanya. Contoh daripada paguyuban adalah : keluarga, kelompok kekerabatan, dan hubungan antar tetangga pada masyarakat tradisional/pedesaan.

2.Ciri-Ciri Paguyuban
Menurut Ferdinand Tonnies, paguyuban memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut :

  • Intim : yaitu hubungan menyeluruh yang mesra
  • Privat : yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja.
  • Ekslusif : hubungan tersebut hanya untuk kelompok pribadi dan bukan untuk orang luar.

3.Tipe Paguyuban
Paguyuban dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu sebagai berikut :

  • Paguyuban berdasarkan ikatan darah : yaitu kelompok yang terbentuk karena hubungan sedarah. Kelompok ini memiliki solidaritas yang kuat, karena memiliki kepercayaan bahwa berasal dari satu nenek moyang yang sama. Contoh : keluarga dan kelompok kekerabatan.
  • Paguyuban berdasarkan ikatan tempat : yaitu kelompok yang terbetuk berdasarkan lokalitas. Beberapa keluarga yang tempat tinggalnya berdekatan membentuk Rukun Tetangga (RT) yang selanjutnya dapat berkembang menjadi Rukun Warga (RW). Contoh : Rukun Tetangga, Rukun Warga.
  • Paguyuban berdasarkan pemikiran : yaitu kelompok yang terbetuk akibat beberapa orang memiliki pemikiran, jiwa, dan ideologi yang sama. Contoh : partai politik berdasarkan agama.

B.Patembayan (gesellschaft)

1.Pengertian Patembayan
Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama dimana di antara anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok, dalam jangka waktu relatif pendek.

Wikipedia mengartikan patembayan sebagai kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Beberapa contoh patembayan adalah : ikatan dagang, ikatan pengusaha, organisasi dalam suatu pabrik, dll. 

2.Ciri-Ciri Patembayan
Patembayan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut :

  • Hubungan antaranggotanya bersifat formal
  • Memiliki orientasi pada ekonomi dan tidak bersifat kekal (hanya sementara)
  • Memperhitungkan nilai guna
  • Lebih didasarkan pada kenyataan sosial.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Pengertian Paguyuban dan Patembayan. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai kelompok sosial. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Referensi : 
1.Maryati, Kun. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Jilid 2. Jakarta: Esis
2.https://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
3.http://kbbi.web.id/paguyuban

Tuesday, May 23, 2017

Manfaat Masyarakat Multikultural

Untuk mewujudkan suatu masyarakat multikultural cukup sulit. Hal ini dikarenakan pada umumnya, sikap masyarakat cenderung primodial dan tidak adil. Padahal, jika tiap masyarakat mengetahui apa saja manfaat dari adanya masyarakat multikultural tentu untuk menciptakan suatu masyarakat multikultural tidaklah sulit. Berikut ini adalah manfaat dari masyarakat multikultural.

Manfaat Masyarakat Multikultural
Manfaat dari masyarakat multikultural perlu untuk diketahui, karena dengan ini suatu masyarakat akan memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat lain. Berikut ini adalah manfaat dari masyarakat multikultural :

  1. Menggali kearifan setiap budaya : Dengan hubungan yang harmonis antarmasyarakat, maka dapat digali kearifan yang dimiliki oleh setiap budaya, untuk mungkin dicontoh oleh masyarakat lain.
  2. Muncul sikap toleransi : Hal ini akibat dari adanya rasa penghargaan terhadap budaya lain dan merupakan syarat utama dari masyarakat multikultural.
  3. Menjadi benteng pertahanan : Masyarakat yang multikultural dapat menjadi benteng pertahanan terhadap ancaman yang timbul dari budaya kapital yang cenderung melumpuhkan budaya yang beragam. Paham kapitalisme cenderung diskriminatif dan mengabaikan eksistensi budaya setempat.
  4. Menjadi alat untuk membina dunia yang aman dan sejahtera : Dengan multikulturalisme, bangsa-bangsa duduk bersama, saling menghargai, dan saling membantu untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Masalah yang dihadapi oleh suatu masyarakat secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh terhadap masyarakat lain pula.
  5. Mengajarkan pandangan bahwa kebenaran tidak dimonopoli : Kebenaran tidak hanya dimonopoli oleh satu orang atau kelompok saja, tetapi ada dimana-mana tergantung dari sudut pandang setiap orang. Masyarakat multikultural menganggap bahwa dengan saling mengenal dan saling menghargai budaya orang lain, dapat tercipta kehidupan yang penuh toleransi, sehingga tercipta masyarakat yang aman dan sejahtera.


Nah, itu tadi penjelasan mengenai Manfaat Masyarakat Multikultural. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai masyarakat multikultural. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Referensi : 
1.Maryati, Kun. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Jilid 2. Jakarta: Esis

Monday, May 22, 2017

Masyarakat Multikultural : Pengertian, Karakteristik, dan Faktor yang Mempengaruhinya

Akibat daripada diferensiasi dan stratifikasi sosial adalah terbentuknya berbagai kelompok-kelompok dalam masyarakat. Kelompok-kelompok ini mempunyai norma-norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini merupakan awal dari terbentuknya suatu masyarakat multikultural. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terbentuk atau tidaknya suatu masyarakat multikultural. Berikut ini adalah penjelasan mengenai masyarakat multikultural.

A.Pengertian Masyarakat Multikultural
Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas beragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang berbeda-beda. Masyarakat multikultural merupakan masyarakat modern yang terdiri dari berbagai golongan, suku, etnis (suku bangsa), ras, agama, dan budaya.

B.Karakteristik Masyarakat Multikultural

Menurut ahli Pierre L. Van den Barghe, ada beberapa karakteristik dalam masyarakat multikultural. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Terjadinya segmentasi atau pembagian kedalam kelompok-kelompok yang sering memiliki subkebudayaan yang berbeda satu sama lain.
  2. Memiliki struktur sosial yang terbagi dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer (tidak saling melengkapi)
  3. Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan) diantara anggotanya mengenai nilai-nilai yang bersifat dasar.
  4. Secara relatif, sering terjadi konflik antarkelompok.
  5. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling tergantung dalam bidang ekonomi.
  6. Adanya dominasi politik suatu kelompok atas kelompok lain.

C.Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Multikultural
Terbentuk atau tidak terbentuknya suatu masyarakat multikultural dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ada faktor yang menjadi pendukung terbentuknya masyarakat multikultural, dan ada juga faktor yang menjadi penghambat terbentuknya masyarakat multikultural. Berikut ini adalah faktor-faktor tersebut :

1.Faktor Pendukung
Beberapa faktor yang mendukung terjadinya masyarakat multikultural adalah sebagai berikut :

  • Keadaan geografis : Kondisi geografis yang terpisah-pisah dapat membentuk beragam suku bangsa yang memiliki berbagai perbedaan.
  • Pengaruh kebudayaan asing : Masyarakat lokal yang berinteraksi dengan bangsa asing, akan menimbulkan amalgamasi dan asimilasi kebudayaan yang membentuk ras, subras, agama yang berbeda-beda.
  • Iklim yang berbeda : Iklim yang berbeda menyebabkan kondisi alam yang berbeda. Hal ini membuat sistem mata pencaharian daerah satu dengan daerah lain berbeda.
  • Pembangunan : Pembangunan di berbagai bidang, menyebabkan terjadinya pembagian kelas-kelas sosial didasarkan pada aspek ekonomi.

2.Faktor Penghambat
Beberapa faktor yang menghambat terjadinya masyarakat multikultutal adalah sebagai berikut :

  • Menganggap budaya sendiri yang paling baik : Pengakuan yang berlebihan terhadap budaya sendiri dapat mengarah pada kecintaan terhadap diri sendiri dan kelompoknya.
  • Pertentangan antara budaya barat dan timur : Budaya barat banyak dipandang sebagai budaya dinamis, sedangkan budaya timur sering dipandang sebagai budaya kaku. Pertentangan ini cenderung Eropa-sentris sehingga mengakibatkan westernisasi di berbagai bidang kehidupan.
  • Pluralisme sebagai sesuatu yang eksotis : Budaya barat menganggap budaya lain memiliki sifat eksotik dan menarik dan bukan dihargai sebagai budaya yang memiliki kekhasan yang berbeda dengan budayanya.
  • Pandangan paternalistis : Masih banyak orang yang menganut paham paternalistis yang menimbulkan bias terhadap perempuan. Banyak masyarakat yang memandang status perempuan sebagai sesuatu yang minor.
  • Mencari indigenous culture : Mencari sesuatu yang dianggap asli.
  • Pandangan negatif penduduk asli terhadap orang asing : Banyak orang asing yang paham dengan baik kebudayaan penduduk asli, bahkan mengkritisinya. Namun, banyak orang tidak menyukai pendapat orang lain mengenai kebudayaannya.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Masyarakat Multikultural. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai masyarakat multikultural. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya

Sunday, May 21, 2017

Faktor Pendukung dan Penghambat Masyarakat Multikultural

Indonesia merupakan salah satu contoh dari negara yang memiliki masyarakat multikultural. Hal ini dikarenakan masayarakat di Indonesia memiliki banyak perbedaan antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain. Adapun faktor pendukung dan penghambat terjadinya masyarakat multikultural. Berikut adalah penjelasannya.

A.Faktor Pendukung Masyarakat Multikultural

1.Kondisi Geografis
Kondisi geografis merupakan salah satu faktor yang mendukung terjadinya masyarakat multikultural. Contoh di Indonesia, terdapat banyak pulau yang saling terpisah satu sama lain. Hal ini membuat penduduk di setiap pulau tumbuh menjadi kesatuan-kesatuan suku bangsa yang terisolasi satu sama lain. Mereka mengembangkan pola perilaku, bahasa, dan ikatan-ikatan kebudayaan lain yang berbeda-beda.

2.Pengaruh Kebudayaan Asing
Kebudayaan asing dapat menjadi salah satu faktor pendukung terjadinya masyarakat multikultural. Kebudayaan asing biasanya dibawa melalui jalur perdagangan seperti yang terjadi di Indonesia pada zaman dahulu. Pedagang dari India, China, Gujarat, dan Eropa membawa kebudayaannya ke Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya interaksi antara bangsa asing dengan penduduk lokal, dan terjadilah amalgamasi dan asimilasi kebudayaan. Akibat dari amalgamasi dan asimilasi kebudayaan tersebut terbentuklah ras, subras, agama, dan kepercayaan yang berbeda-beda di Indonesia.

3.Iklim yang Berbeda
Iklim yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain akan mengakibatkan kondisi alam yang berbeda pula. Kondisi ini membuat tiap-tiap daerah memiliki pola perilaku dan sistem mata pencaharian yang berbeda-beda. Akibatnya terjadilah keragaman masyarakat.

4.Pembangunan
Pembangunan juga merupakan faktor yang mendukung terjadinya masyarakat multikultural terutama secara vertikal berdasarkan aspek ekonomi. Hal ini menghasilkan kelas-kelas yang berbeda di antara masyarakat, yaitu kelas atas yang terdiri dari para pengusaha, kelas menengah yang terdiri dari eksekutif muda, dan kelas bawah yang terdiri dari pekerja dan buruh.

B.Faktor Penghambat Masyarakat Multikultural

1.Menganggap Budaya Sendiri yang Paling Baik
Pengakuan terhadap budaya sendiris secara berlebihan dapat mengarah pada kecintaan diri sendiri ataupun kelompoknya. Sikap ini merupakan warisan dari kolonialisme yang menganggap bahwa bangsa jajahan lebih rendah dibandingkan penjajah.

2.Pertentangan Antara Budaya Barat dan Timur
Terdapat pandangan yang menganggap budaya barat sebagai budaya yang dinamis, sedangkan budaya timur merupakan budaya yang kaku. Pertentangan ini cenderung Eropa-sentris sehingga mengakibatkan westernisasi di berbagai bidang kehidupan.

3.Pluralisme Dianggap sebagai sesuatu yang Eksotis
Banyak pengamat barat yang menganggap budaya lain memiliki sifat yang eksotis/menarik perhatian dan bukan dihargai sebagai budaya yang memiliki kekhasan yang berbeda dengan budayanya.

4.Pandangan Paternalistis
Pandagan ini menganggap bahwa kaum laki-laki lebih tinggi dari perempuan yang mengakibatkan kaum perempuan sebagai kaum minor dan disubordinasikan dari peran laki-laki.

5.Mencari Indigenous Culture
Artinya mencari sesuatu yang dianggap asli. Misalnya, di Jakarta ada kecenderungan menamai gedung-gedung dengan nama dalam bahasa Sansekerta. Pada era globalisasi, pemujaan terhadap indigenous culture merupakan sikap yang mempertentangkan istilah Barat dan non-Barat. Pada era tersebut, kerjasama internasional tidak mengharamkan pengunaan unsur-unsur budaya lain yang dapat diadopsi dan disesuaikan dengan lingkungan budaya yang berbeda.
 
6.Pandangan Negatif Penduduk Asli terhadap Orang Asing
Banyak penduduk asli yang tidak menyukai jika orang asing dapat berbicara banyak tentang kebudayaan penduduk asli walaupun sebenarnya kebudayaan tersebut dapat dipelajari oleh siapa saja. Banyak penduduk asli yang tidak mau mengakui pandangan orang lain terhadap kebudayaannya.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Faktor Pendukung dan Penghambat Masyarakat Multikultural. Semoga dengan artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai masyarakat multikultural. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Saturday, May 20, 2017

Kategori Masyarakat Indonesia


Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki masyarakat multikultural. Banyak perbedaan antara masyarakat di daerah satu dengan masyarakat di daerah lainnya. Salah satu perbedaannya adalah karakter-karakter yang dimiliki oleh setiap masyarakat yang ada. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kategori masyarakat Indonesia.


Kategori Masyarakat Indonesia

A.Berdasarkan Sikap Pergaulannya
Berdasarkan sikap pegaulannya, masyarakat Indonesia dapat dibagi menjadi masyarakat ekslusif dan masyarakat inklusif. Berikut adalah pengertian dari masyarakat ekslusif dan masyarakat inklusif :

  • Masyarakat Ekslusif : Masyarakat yang takut terhadap pengaruh budaya lain yang dianggap dapat merusak budaya yang ada. Untuk itu, mereka membatasi pergaulannya dengan masyarakat lain, terutama dalam hal kepercayaan/keyakinan agama serta dalam hal perkawinan.
  • Masyarakat Inklusif : Masyarakat yang akomodatif (dapat menyesuaikan diri) terhadap budaya lain sehingga cenderung mudah berhubungan dengan masyarakat lain dan menganggap bahwa setiap anggota masyarakat memiliki harkat yang sama.

B.Berdasarkan Sikapnya terhadap Perubahan
Berdasarkan sikapnya terhadap perubahan, masyarakat Indonesia dapat dibagi menjadi masyarakat konservatif dan masyarakat modern. Berikut adalah pengertian dari masyarakat konservatif dan masyarakat modern :

  • Masyarakat Konservatif : Masyarakat yang tidak menyukai perubahan karena menganggap bahwa kebudayaannya telah sempurna/mapan.
  • Masyarakat Modern : Masyarakat yang cenderung menyukai perubahan sesuai dengan kebutuhannya yang semakin berkembang dan kompleks.

C.Berdasarkan Lokalitasnya
Berdasarkan lokalitasnya, masyarakat Indonesia dapat dibagi menjadi masyarakat desa dan masyarakat kota. Berikut adalah penjelasan mengenai masyarakat desa dan masyarakat kota :

1.Masyarakat Desa
Masyarakat desa merupakan salah satu bentuk kelompok sosial kecil. Masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional, namun hal itu tidak sepenuhnya benar. Masyarakata desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu daerah tertentu atau dikenal dengan sebutan masyarakat setempat.

Pada umumnya, masyarakat desa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Anggota komunitasnya kecil
  • Hubungan antarindividu bersifat kekeluargaan
  • Sistem kepemimpinannya bersifat informal
  • Ketrgantungan terhadap alam tinggi
  • Religius magis
  • Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi
  • Kontrol sosial antarwarga kuat
  • Hubungan antara pemimpin dengan warga bersifat informal
  • Pembagian kerja tidak tegas dan belum ada spesialisasi pekerjaan
  • Patuh terhadap nilai-nilai dan norma didesanya
  • Mobilitasnya rendah.

2.Masyarakat Kota


Pada umumnya, masyarakat kota memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Pola pikir rasional
  • Individualistis
  • Masyarakat cenderung sekuler
  • Mata pencahariannya sangat beragam
  • Sangat menghargai spesialisasi yang langka berdasarkan manfaatnya
  • Menjadikan kota sebagai pusat kegiatan politik, ekonomi, dan pendidikan.

D.Berdasarkan Mata Pencahariannya
Berdasarkan mata pencahariannya, masyarakat Indonesia dapat dibagi menjadi masyarakat pertanian, masyarakat nelayan, dan masyarakat industri. Berikut adalah penjelasan mengenai masyarakat pertanian, masyarakat nelayan, dan masyarakat industri :

1.Masyarakat Pertanian


Masyarakat pertanian terdapat di desa. Hal ini karena, sebagian besar masyarakat desa memiliki mata pencaharian sebagai petani. Masyarakat pertanian pada umumnya sangat ulet dan religius. Mereka berusaha untuk menjaga hubungan alam dengan manusia sebaik-baiknya.

2.Masyarakat Nelayan


Di Indonesia, masyarakat nelayan hanyalah nelayan kecil yang tidak mempunyai modal usaha yang besar. Nelayan di Indonesia pada umumnya hanya menggunakan peralatan-peralatan sederhana untuk menangkap ikan seperti jala kecil, dan alat pancing sederhana.

3.Masyarakat Industri
Masyarakat industri terdapat di daerah kota. Ciri utama dari masyarakat industri adalah sangat menghargai spesialisasi pekerjaan. Semakin terspesialisasi seseorang, maka semakin besar penghargaan yang diberikan kepada orang tersebut. Selain itu, terdapat persaingan yang ketat untuk mendapatkan pekerjaan atau posisi tertentu.

E.Berdasarkan Laju Perubahan
Berdasarkan laju perubahan, masyarakat Indonesia dapat dibagi menjadi masyarakat tradisional dan masyarakat modern. Berikut adalah penjelasan mengenai masyarakat tradisional dan masyarakat modern :

1.Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional adalah masyarakat desa yang masih memegang tradisi leluhurnya. Mereka umumnya memiliki pandangan bahwa melaksanakan warisan leluhur merupakan kewajiban, kebutuhan, dan kebanggan bagi setiap orang. Masyarakat tradisional cenderung tertutup dan menaruh curiga terhadap kebudayaan lain yang dianggap dapat merusak keharmonisan masyarakat.

2.Masyarakat Modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang telah mengalami transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi zamannya. Berikut ini adalah ciri-ciri masyarakat modern :

  • Terbuka terhadap hal-hal baru
  • Menerima perubahan secara kritis
  • Peka terhadap masalah-masalah yang terjadinya di lingkungannya.
  • Berorientasi pada masa kini dan masa yang akan datang.
  • Menggunakan perencanaan dalam segala tindakan
  • Yakin akan manfaat iptek
  • Menghormati HAM
  • Tidak tergantung pada nasib
  • Yakin pada potensi/kemampuannya dan mampu mengembangkannya.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Kategori Masyarakat Indonesia. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai masyarakat Indonesia. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀

Referensi :
1.Maryati, Kun. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Jilid 2. Jakarta: Esis

Friday, May 19, 2017

Pengertian, Keunggulan dan Kelemahan Firma

Salah satu bentuk badan usaha yang kita kenal adalah Firma. Badan usaha firma dapat didirikan oleh setidaknya 2 orang di hadapan notaris yang akan dibuatkan akta pendirian. Akta ini nantinya merupakan bukti tertulis dari pendirian suatu firma. Firma sebagai badan usaha memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai firma.

A.Pengertian Firma
Firma adalah badan usaha ynag didirikan oleh dua orang atau lebih yang memiliki tanggung jawab penuh atas segala hutang-hutang firma dengan seluruh harta benda yang dimiliki oleh pemilik firma.

Pada umumnya, firma didirikan oleh orang-orang yang sudah saling mengenal dan saling mempercayai. Hal ini dikarenakan maju mundurnya firma akan ditanggung bersama. Setiap anggota firma berhak bertindak atas nama firma. Resiko dari tindakan seorang anggota firma akan ditanggung oleh semua anggota firma dengan harta benda yang dimiliki.

B.Keunggulan dan Kelemahan Firma
Dibandingkan dengan badan usaha lainnya, firma memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut ini adalah keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh badan usaha firma :

1.Keunggulan
Firma sebagai salah satu bentuk badan usaha memiliki beberapa keunggulan, yaitu sebagai berikut :

  • Kelangsungan firma lebih terjamin dikarenakan tidak hanya bergantung pada seorang saja.
  • Dapat dilakukan pembagian kerja dalam kepemimpinan sesuai dengan kecakapan yang dimiliki oleh para pemilik.
  • Dapat mengumpulkan modal yang lebih besar.
  • Resiko firma tidak hanya ditanggung oleh satu anggota saja, namun semua anggota harus menanggung resiko yang ada.

2.Kelemahan
Selain memiliki keunggulan, firma juga memiliki kelemahan-kelemahan dibandingkan badan usaha lainnya. Berikut ini adalah kelemahan yang dimiliki oleh firma :

  • Bagi pemilik yang tidak mengalami kesalahan, merasa rugi dikarenakan perbuatan salah seorang pemilik yang melakukan kesalahan yang akhirnya ditanggung juga oleh pemilik yang tidak melakukan kesalahan. 
  • Ketika terjadi perbedaan pandangan diantara para pemilik, maka firma akan sulit untuk mencapai keputusan karena tidak adanya kesepakatan diantara pemilik. Dalam situasi ini, perselisihan diantara pemilik dapat terjadi.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Pengertian, Keunggulan, dan Kelemahan Firma. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai badan usaha. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀

Thursday, May 18, 2017

Saluran Distribusi

Saluran distribusi dapat dilakukan dengan cara pendek ataupun panjang. Saluran distribusi pendek berarti penyaluran barang hasil produksi dilakukan secara langsung dari produsen ke konsumen. Sedangkan saluran distribusi panjang berarti penyaluran barang hasil produksi dilakukan dari produsen, kemudian melewati satu atau lebih perantara barulah barang sampai ke konsumen.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai saluran distribusi.

A.Pengertian Saluran Distribusi
Beberapa ahli mempunyai pendapat mengenai pengertian dari saluran distribusi. Berikut adalah pengertian saluran distribusi menurut para ahli :

  1. Nitisemito (1993, p.102) : Saluran distribusi adalah lembaga -lembaga distributor atau lembaga -lembaga penyalur yang berkegiatan dalam menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen kepada konsumen.
  2. Warren J. Keegan (2003) : Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh para produsen untuk menyalurkan barang produksinya, dari produsen sampai ke konsumen atau kepada pemakai industri.
  3. Assauri (1990: 3) : Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang berkegiatan memasarkan produk, yang berupa barang maupun jasa dari produsen ke konsumen.
  4. Kotler (1991: 279) : Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang mempunyai hak kepemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa pada waktu akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.

B.Bentuk-Bentuk Saluran Distribusi 


Ada beberapa bentuk saluran distribusi yang dikenal, yaitu sebagai berikut :

  • Produsen - Konsumen
  • Produsen - Pengecer - Konsumen
  • Produsen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen
  • Produsen - Agen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen


C.Faktor yang Mempengaruhi Saluran Distribusi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi yang digunakan. Berikut adalah penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi saluran distribusi :

1.Sifat Barang
Ada 2 macam sifat barang, yaitu tahan lama dan cepat rusak. Untuk barang yang cepat rusak, maka akan dipilih saluran distribusi yang pendek. Hal ini dikarenakan, jika memilih saluran distribusi yang panjang maka barang kemungkinan besar akan rusak ketika sampai di tangan konsumen. Beberapa contoh barang yang cepat rusak diantaranya adalah buah-buahan, sayur-mayur, dan telur. Sedangkan untuk barang yang tahan lama, dapat menggunakan saluran distribusi panjang dan pendek. Jika panjang maka terdapat banyak perantara. Biasanya barang-barang hasil industri merupakan barang yang tahan lama.

2.Luas Daerah Pemasaran
Ada 2 luas daerah pemasaran, yaitu menyebar atau terpusat. Jika luas daerah pemasaran menyebar, maka saluran distribusi yang digunakan semakin panjang. Contohnya adalah barang seperti sabun, pasta gigi, dan sampo. Biasanya barang-barang tersebut mempunyai saluran distribusi yang panjang untuk mencapai konsumennya yang terdapat hingga pelosok desa. Sedangkan jika konsumen memusat, maka saluran distribusi cenderung pendek.

3.Jumlah Barang yang Dihasilkan
Semakin besar jumlah barang yang dihasilkan, maka semakin meluas jangkauan pemasaran barang tersebut dan mengakibatkan saluran distribusinya menjadi panjang. Sedangkan jika barang yang dihasilkan sedikit maka saluran distribusinya pendek, karena konsumen yang dapat diraih juga sedikit dengan jumlah barang yang terbatas. Sebagai contoh, surat kabar berskala nasional yang diproduksi dalam jumlah banyak maka saluran distribusi panjang. Berbeda dengan surat kabar daerah yang biasanya diproduksi dalam jumlah sedikit yang membuat saluran distribusinya pendek.

4.Sarana Komunikasi dan Angkutan yang Tersedia
Jika sarana komunikasi dan angkutan yang tersedia memadai, maka saluran distribusi semakin panjang. Hal ini dikarenakan semakin mudah untuk menjangkau konsumen dimana-mana. Namun, jika sarana komunikasi dan angkutan yang tersedia terbatas, maka saluran distribusinya cenderung pendek, karena hanya dapat menjangkau konsumen di daerah sekitar saja.

5.Biaya Pengangkutan
Semakin mahal biaya pengangkutannya maka saluran distribusinya semakin pendek. Alasannya jauh-dekatnya jangkauan pemasaran berkaitan dengan harga barang tersebut sampai di tangan konsumen. Contoh barang yang biaya pengangkutannya mahal adalah bahan-bahan kimia dan barang-barang mudah pecah serta komoditas yang tidak tahan lama. Sedangkan semakin murah biaya pengangkutannya maka saluran distribusinya semakin panjang. Biasanya barang-barang yang tidak memiliki resiko tinggi biaya pengangkutannya murah.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Saluran Distribusi. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai distribusi. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀

Referensi :
1.Suyanto dan Nurhadi. 2007. IPS EKONOMI SMP Jilid 1 Untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga
2.https://portal-ilmu.com/pengertian-saluran-distribusi/

Wednesday, May 17, 2017

Lembaga Distribusi

Pedagang Buah
Kegiatan manusia untuk menyalurkan atau menyebarluaskan hasil produksi kepada masyarakat disebut sebagai distribusi. Orang yang melakukan distribusi disebut sebagai distributor. Berkat distribusi, barang hasil produksi dapat sampai ke tangan manusia yang membutuhkannya. Adapun orang atau badan usaha yang menjadi perantara antara produsen dan konsumen disebut sebagai lembaga distribusi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai lembaga distribusi

Lembaga Distribusi
Distributor dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut :

A.Pedagang
Pedagang adalah distributor yang membeli hasil barang produksi untuk dijual kembali dengan tanggung jawab sendiri. Pedagang bisa berupa perorangan, kelompok bukan koperasi, dan koperasi. Imbalan yang diterima oleh pedagang adalah laba atau untung dari hasil penjualan kembali barang hasil produksi. Pedagang dapat dibedakan lagi menjadi dua, yaitu :

1.Pedagang Besar
Pedagang besar atau grosir adalah pedagang yang membeli barang hasil produksi dalam jumlah yang besar dan kemudian pada umumnya menjual kembali kepada pedagang-pedagang yang lebih kecil untuk mendapatkan keuntungan. Biasanya, pedagang besar menjual barangnya dalam jumlah besar kepada para pedagang kecil. Pedagang besar jarang langsung menjual kepada para konsumen, melainkan lebih sering kepada pedagang yang lebih kecil.

2.Pedagang Eceran
Pedagang eceran disebut juga sebagai retailer merupakan orang yang menjual barang langsung kepada konsumen. Pedagang ini membeli barang yang akan dijual dari pedagang besar yang kemudian menjualnya kembali ke konsumen. Contoh pedagang eceran adalah kios, toko, toko serba ada, dll.

B.Perantara Khusus
Selain pedagang, ada beberapa perantara yang juga merupakan distributor. Mereka disebut sebagai perantara khusus, yang terdiri dari :

1.Agen
Agen adalah orang atau badan usaha yang ditetapkan oleh sebuah perusahaan untuk menyalurkan barang hasil produksi. Agen mendapatkan keuntungan berupa potongan harga atau komisi. Besarnya komisi tergantung dari seberapa banyak agen tersebut dapat menjual barang perusahaan. Semakin banyak barang yang dijual tentu komisi yang diterima oleh sang agen akan semakin besar. Selain dari komisi, agen juga dapat memperoleh imbalan melalui laba dengan cara menjual barang dengan harga yang lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh perusahaan. Namun, ada beberapa perusahaan yang melarang agennya untuk menjual barang dengan harga lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh perusahaan.

2.Makelar
Makelar disebut juga sebagai broker merupakan orang yang menjadi perantara dalam perdagangan untuk menjualkan atau membelikan barang atas nama orang lain. Makelar akan mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli. Makelar mendapatkan imbalan yang disebut provisi.

3.Komisioner
Komisioner tidak jauh berbeda dengan makelar, hanya saja komisioner mempunyai kuasa atas barang dan tidak sekedar mempertemukan penjual dan pembeli seperti pada makelar. Imbalan yang diterima oleh komisioner adalah komisi. Biasanya, komisioner menjual barang dengan harga yang sudah ditetapkan oleh perusahaan/produsen.

C.Importir dan Eksportir
Importir dan Eksportir merupakan lembaga distribusi yang memiliki hubungan dengan luar negeri. Berikut adalah penjelasan mengenai importir dan eksportir.

1.Importir
Importir adalah orang atau badan usaha yang mendatangkan barang dari luar negeri untuk dijual kembali atau dipergunakan sendiri. Oleh karena itu, barang-barang yang didatangkan bisa berupa bahan-bahan untuk diolah, tetapi juga bisa barang yang sudah jadi. Jika importir menjual barangnya kembali untuk mendapatkan keuntungan, maka importir bertindak sebagai pedagang.

2.Eksportir
Eksportir merupakan kebalikan dari importir. Jika importir mendatangkan barang dari luar negeri, maka eksportir mengirim/menjual barang ke luar negeri. Tujuan para eksportir adalah untuk mendapatkan keuntungan. Eksportir bisa berasal langsung dari perusahaan/produsen dan bisa juga berasal dari pedagang biasa

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Lembaga Distribusi. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai distribusi. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀

Tuesday, May 16, 2017

Pengertian dan Manfaat Ilmu Ekonomi

Ekonomi bukanlah lagi sebuah kata asing bagi kita. Hampir disemua tempat kita dapat mendengar kata "ekonomi" baik di pasar, sekolah, media massa, dan lain sebagainya. Ekonomi merupakan sebuah ilmu yang patut untuk dipelajari, karena ilmu ini tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Berikut ini adalah penjelasan mengenai ilmu ekonomi.


A.Pengertian Ilmu Ekonomi
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikonomia yang terdiri atas kata oikos dan nomos. oikos mempunyai arti rumah tangga, sedangkan nomos memiliki arti aturan. Jika digabungkan maka, ekonomi memiliki arti aturan rumah tangga.

Namun, ilmu ekonomi yang dimaksud disini lebih luas dari hal tersebut. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan dengan sumber daya yang jumlahnya tidak bisa memenuhi kebutuhan manusia.

Wikipedia mengartikan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam menciptakan kemakmuran.

B.Manfaat Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan salah satu ilmu yang harus kita pelajari. Hal ini dikarenakan ilmu ekonomi memiliki beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut :

  1. Ilmu ekonomi membantu kita dalam menemukan cara yang tepat untuk memanfaatkan sumber daya yang ada menjadi alat pemuas kebutuhan yang memberikan kepuasan maksimal.
  2. Ilmu ekonomi membantu kita menggunakan alat pemuas kebutuhan yang terbatas dalam kombinasi dan pilihan yang paling memuaskan.
  3. Ilmu ekonomi membantu kita untuk dapat menentukan/menetapkan urutan kepentingan kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu sampai ke kebutuhan yang kurang penting. 

C.Alasan Mempelajari Ilmu Ekonomi
Ada beberapa alasan yang membuat kita harus mempelajari ilmu ekonomi. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa kita harus mempelajari ilmu ekonomi :

  1. Manusia merupakan mahluk yang tidak penah habis kebutuhannya. Dengan mempelajari ilmu ekonomi, manusia dapat menetapkan kebutuhan mana yang harus terlebih dahulu dipenuhi.
  2. Sumber daya yang ada jumlahnya terbatas, begitu pula kekayaan yang kita miliki. Ilmu ekonomi akan membantu dalam menentukan berbagai pilihan alternatif dengan sumber daya yang terbatas.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Pengertian dan Manfaat Ilmu Ekonomi. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai ekonomi. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀

Referensi :
1.Suyanto dan Nurhadi. 2007. IPS EKONOMI SMP Jilid 1 Untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga
2.https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi

Monday, May 15, 2017

Sektor-Sektor Produksi

Kegiatan produksi dapat berlangsung di beberapa sektor. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sektor adalah lingkungan suatu usaha. Sehingga, sektor produksi dapat diartikan sebagai lingkungan usaha produksi. Ada beberapa sektor dalam melakukan kegiatan produksi, yaitu sebagai berikut.

Sektor-Sektor Produksi
Ada 7 sektor produksi, yaitu sebagai berikut :

1.Produksi Sektor Primer
Kegiatan produksi pada sektor ini adalah melakukan pengolahan (eksplorasi) sumber daya alam, seperti kegiatan pertanian, pertambangan, perikanan, perkebunan, dan lain sebagainya.

2.Produksi Sektor Sekunder
Kegiatan produksi yang dilakukan pada sektor ini adalah mengolah hasil dari sektor primer menjadi barang-barang yang siap untuk dipakai, seperti kegiatan pabrik susu dan penerbitan buku.

3.Produksi Sektor Tersier
Kegiatan produksi yang dilakukan pada sektor ini adalah menyediakan jasa, seperti kegiatan perbankan, pendidikan yang dilakukan oleh guru, kegiatan salon kecantikan, dan kegiatan perancangan interior rumah.

4.Produksi Sektor Publik
Logo PT. Kereta Api Indonesia (PT.KAI)
Kegiatan produksi yang dilakukan pada sektor ini adalah kegiatan produksi yang dimiliki oleh negara atau pemerintah, dan biasanya untuk kepentingan umum, seperti kegiatan PT. PLN Persero, kegiatan PT. Pos Indonesia, dan kegiatan PT. Kereta Api Indonesia.

5.Produksi Sektor Swasta

Logo Media Indonesia
Kegiatan produksi yang dilakukan pada sektor ini adalah kegiatan produksi yang dimiliki oleh swasta baik perseorangan atau kelompok tertentu yang bukan pemerintah. Seperti kegiatan yang dilakukan oleh Astra Grup, BCA Grup, dan Media Indonesia.

6.Produksi Sektor Konsumsi
Kegiatan produksi yang dilakukan pada sektor ini adalah kegiatan produksi yang menghasilkan barang dan/atau jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya : percetakan majalah, katering, pembuatan KTP, praktik dokter, dan kegiatan penasihat hukum (pengacara).

7.Produksi Sektor Investasi
Kegiatan produksi yang dilakukan pada sektor ini adalah kegiatan produksi yang menghasilkan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan oleh produksi sektor konsumsi. Misalnya kegiatan pabrik mesin cetak (mesin cetak dibutuhkan oleh percetakan), pabrik mesin tenun (mesin tenun dibutuhkan oleh perusahaan garmen), dan pabrik traktor (traktor dibutuhkan oleh petani untuk mengolah sawah).

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Sektor-Sektor Produksi. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai produksi. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀

Referensi : 
1.Suyanto dan Nurhadi. 2007. IPS EKONOMI SMP Jilid 1 Untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga
2.http://kbbi.web.id/sektor

Pengertian, Tujuan, Pola, dan Motif Konsumsi

Konsumsi merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia. Ketika seseorang membeli barang, maka ia sudah melakukan kegiatan konsumsi. Dalam melakukan kegiatan konsumsi tentu seseorang memiliki tujuan tertentu. Kegiatan konsumsi pun dipengaruhi oleh beberapa motif mengapa seseorang melakukan kegiatan konsumsi.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian, tujuan, pola, dan motif konsumsi.

A.Pengertian Konsumsi
Secara umum, konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan manusia menggunakan hasil produksi untuk memenuhi kebutuhannya.  KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mendefiniskan konsumsi sebagai pemakaian barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan, dan sebagainya).

Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut sebagai konsumen. Contoh kegiatan konsumsi adalah :

  • Seorang anak yang merasa haus membeli air minum di warung terdekat
  • Ani pergi ke dokter untuk memeriksa kesehatannya
  • Sarman membeli nasi goreng di rumah makan terdekat

B.Tujuan Konsumsi
Kegiatan konsumsi dilakukan tentu memiliki tujuan tertentu. Ada 4 tujuan seseorang melakukan konsumsi, yaitu :

  1. Mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap
  2. Langsung menghabiskan nilai guna barang
  3. Memuaskan kebutuhan fisik
  4. Memuaskan kebutuhan rohani

C.Pola Konsumsi
Barang dan jasa yang dikonsumsi oleh konsumen satu dengan konsumen lainnya tidaklah sama. Seorang ayah memiliki barang konsumsi yang berbeda dengan seorang ibu. Demikian pula seorang yang sama memiliki pola konsumsi yang berbeda antara sekarang dengan beberapa tahun yang lalu. Hal ini dikarenakan pola konsumsi seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi pola konsumsi seseorang :

  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Tingkat pendidikan
  • Harga barang/jasa
  • Kebudayaan masyarakat sekitar
  • Jenis pekerjaan
  • Jumlah anggota keluarga
  • Pendapatan
  • Agama
  • Lingkungan tempat tinggal 
  • Gaya hidup

D.Motif Konsumsi
Dalam melakukan kegiatan konsumsi, manusia melakukan berbagai pilihan. Pilihan untuk mengkonsumsi barang atau jasa tentu tidak muncul begitu saja. Ada beberapa alasan yang mendorong seseorang untuk mengkonsumsi barang atau jasa tersebut. Dorongan tersebut disebut sebagai motif konsumsi.

Berikut ini adalah beberapa macam motif konsumsi :

1.Motif Mendapatkan Keuntungan 
Motif ini berarti, seseorang melakukan kegiatan konsumsi untuk mendapatkan keuntungan. Sebagai contoh, seorang siswa membeli pensil di toko buku dengan harga Rp1.000. Kemudian ia menjual lagi kepada temannya sehagra Rp1.500. Dalam hal ini siswa tersebut melakukan konsumsi untuk mendapatkan keuntungan.

2.Motif Mendapatkan Pengakuan 
Motif ini berarti, seseorang mengkonsumsi barang tertentu karena ingin mendapatkan pengakuan. Sebagai contoh, Pak Amir merupakan seorang pengusaha yang sedang ingin membeli sebuah mobil. Ia membeli mobil merek A karena mobil merek A sering dipakai oleh kalangan pengusaha lainnya. Dalam hal ini, Pak Amir mengkonsumsi barang karena ingin mendapatkan pengakuan bahwa dia merupakan seorang pengusaha.

3.Motif Menolong Orang Lain
Motif ini berarti, seseorang melakukan konsumsi karena ingin membantu orang lain. Sebagai contoh, Dimas membeli beberapa buku pelajaran untuk diberikan kepada anak yang kurang beruntung. Dalam hal ini, Dimas mengkonsumsi barang karena ingin menolong orang lain.

4.Motif Mendapatkan Kedudukan
Motif ini berarti, konsumsi yang dilakukan seseorang ditujukan agar ia mendapatkan kedudukan. Sebagai contoh, akan ada pemilihan lurah di kelurahan X. Ibu Ani merupakan salah satu calon lurah yang ada di kelurahan tersebut. Kemudian, ia mengundang para tokoh masyarakat untuk hadir di pesta jamuan makan malam. Ibu Ani memiliki harapan agar dengan pesta ini para tokoh masyarakat tersebut memilihnya sebagai lurah. Dalam hal ini, Ibu Ani mengkonsumsi barang untuk mendapatkan kedudukan.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Pengertian, Tujuan, Pola, dan Motif Konsumsi. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai konsumsi. Terima kasih telah mengunjungi blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀

Referensi :
1.Suyanto dan Nurhadi. 2007. IPS EKONOMI SMP Jilid 1 Untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga
2.http://kbbi.web.id/konsumsi

Sunday, May 14, 2017

Pengertian dan Macam-Macam Motif Konsumsi

Manusia pasti selalu melakukan kegiatan konsumsi. Konsumsi sendiri adalah kegiatan manusia menggunakan hasil produksi untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, tidak semua manusia memiliki pilihan yang sama dalam mengkonsumsi barang, manusia selalu memiliki dorongan dalam mengkonsumsi barang. Dorongan inilah yang disebut sebagai motif konsumsi. Lalu, apa sajakah motif konsumsi itu? berikut adalah penjelasannya.

A.Pengertian Motif Konsumsi
Motif konsumsi adalah motif yang mendorong manusia untuk melakukan kegiatan konsumsi. Motif konsumsi tidak jauh berbeda dengan motif ekonomi. Ada beberapa motif konsumsi, berikut ini adalah penjelasannya.

B.Motif Konsumsi
Berikut adalah beberapa motif konsumis :

1.Mendapat Keuntungan
Pak Gatot membeli sepeda motor merek A dan bukan B (padahal Pak Gatot lebih menyukai motor merek B). Sepeda motor tersebut digunakan untuk pergi ke kantor. Namun, dalam pikiran Pak Gatot, jika ada orang yang bersedia membeli sepeda motor itu dengan harga yang lebih tinggi, maka ia akan menjualnya. Dengan demikian, motivasi yang mendorong Pak Gatot membeli sepeda motor merek A tersebut adalah mendapatkan keuntungan.

2.Mendapat Pengakuan
Seorang wanita ingin membeli sebuah tas. Ia memilih tas merek X, karena tas tersebut banyak dipakai oleh kalangan wanita-wanita yang mempunyai jabatan tinggi. Jadi, wanita tersebut membeli tas bukan untuk dipakai sebagai tempat saja, tetapi juga untuk mendapatkan pengakuan bahwa ia merupakan orang yang terpandang oleh masyarakat.

3.Menolong Orang Lain
Andi membeli buku pelajaran SMP cukup banyak. Andi menyumbangkan seluruh buku pelajaran tadi kepada anak-anak yang kurang beruntung. Dalam hal ini, Andi mengkonsumsi barang bukan untuk dirinya sendiri, namun untuk menolong orang lain yang membutuhkan.

4.Menaikkkan Kedudukan
Tidak lama lagi, didesa X akan dilakukan pemilihan kepala desa. Pak Mamat mengundang tokoh-tokoh masyarakat untuk datang ke sebuah pesta makan malam yang diadakan olehnya. Pak Mamat memiliki tujuan lain mengundang para tokoh masyarakat ke pesta makan malam tersebut, yaitu untuk mendapatkan dukungan dari tokoh masyarakat agar ia menjadi kepala desa di desa X.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Motif Konsumsi. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai Konsumsi. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀

Referensi :
1.Suyanto dan Nurhadi. 2007. IPS EKONOMI SMP Jilid 1 Untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga

Friday, May 12, 2017

Pengertian dan Macam-Macam Motif Ekonomi

Manusia senantiasa melakukan kegiatan ekonomi. Hal tersebut dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka mencapai kemakmuran. Kegiatan ekonomi tersebut tidak timbul begitu saja, melainkan ada sesuatu keinginan yang menjadi pendorong seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi. Hal tersebut disebut dengan motif ekonomi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian danmacam-macam motif ekonomi.


A.Pengertian Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah suatu keinginan yang menjadi pendorong bagi manusia dalam melakukan kegiatan ekonomi. Terdapat beberapa macam motif yang menjadi pendorong manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi, yaitu :

  1. Motif memenuhi kebutuhan
  2. Motif memperoleh laba
  3. Motif memperoleh penghargaan
  4. Motif membantu sesama manusia
  5. Motif memperoleh kedudukan

Berikut ini adalah penjelasan mengenai kelima macam motif ekonomi tersebut.

B.Macam-Macam Motif Ekonomi
Berikut adalah beberapa macam motif ekonomi :

1.Motif Memenuhi Kebutuhan
Manusia memiliki banyak sekali kebutuhan, baik kebutuhan primer, sekunder, ataupun tersier. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhannya manusia melakukan kegiatan ekonomi agar semua kebutuhannya dapat terpenuhi.

2.Motif Memperoleh Laba
Seorang siswa membeli alat tulis dari toko buku, kemudian siswa tersebut menjual kembali alat tulis dari toko buku tersebut di koperasi sekolah dengan harga yang sedikit lebih mahal dari harga beli. Dalam hal ini, siswa tersebut melakukan kegiatan ekonomi untuk memperoleh laba. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan individu.

3.Motif Memperoleh Penghargaan
Seorang pengusaha ingin pergi ke restoran yang tidak jauh dirumahnya dan dapat ditempuh dengan jalan kaki dalam waktu 5 menit. Namun, karena dia seorang pengusaha kaya maka ia memilih untuk naik mobil dibandingkan dengan berjalan kaki meskipun jarak restoran tersebut dekat. Hal ini dilakukan pengusaha tersebut, karena merasa dirinya lebih cocok berpergian menggunakan mobil dibandingkan berjalan kaki. Pilihan pengusaha tersebut merupakan sebuah kegiatan ekonomi. Dalam hal ini, pengusaha tersebut ingin mendapatkan penghargaan dari orang-orang yang ada disekitarnya.

4.Motif Membantu Sesama Manusia
Motif ini merupakan motif yang mulia, karena merupakan keinginan untuk membantu sesama manusia. Sebagai contoh Andi akan membuka usaha bengkel baru, dimana disekitar area bengkel tersebut banyak pengangguran. Karena tergerak hatinya untuk menolong, maka ia mempekerjakan pengangguran tersebut sebagai karyawan di bengkelnya.

5.Motif Memperoleh Kedudukan
Manusia sering melakukan kegiatan ekonomi untuk memperoleh sebuah kedudukan. Sebagai contoh, Pak Amir ingin menjadi lurah di kelurahannya, dimana ia mempunyai sebuah toko kelontong. Untuk menarik perhatian masyarakat, maka Pak Amir menjual barang-barang di tokonya dengan harga yang lebih murah dibandingkan toko lain. Hal ini dilakukan oleh Pak Amir agar masyarakat memilihnya sebagai lurah di keluarah tersebut.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Pengertian dan Macam-Macam Motif Ekonomi. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca sekalian mengenai motif ekonomi. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀

Referensi :
1.Suyanto dan Nurhadi. 2007. IPS EKONOMI SMP Jilid 1 Untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga

Thursday, May 11, 2017

Pengertian Pantai dan Jenis-Jenis Pantai

Salah satu kawasan yang sering dikunjungi oleh orang ketika berlibur adalah kawasan pantai. Hal ini dikarenakan di pantai, biasanya terdapat pemandangan yang indah dengan hamparan pasir. Selain itu juga, anda dapat menyaksikan terbenamnya matahari di salah satu kawasan berlibur ini. Namun, apakah pengertian dari pantai sebenarnya, dan apakah pantai yang satu dengan pantai yang lainnya selalu sama? Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pantai.

A.Pengertian Pantai
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantai adalah tepi laut atau pesisir. Selain itu juga dapat diartikan sebagai perbatasan daratan dengan laut atau massa air lainnya dan bagian yang dapat pengaruh dari air tersebut.

Wikipedia mengartikan pantai sebagai sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat didaerah pesisir laut.

B.Jenis-Jenis Pantai
Berikut ini adalah beberapa jenis pantai :

1.Pantai Estuartia


Pantai estuartia adalah pantai yang berbentuk corong akibat pemerosotan dataran rendah dekat pantai. Pantai ini terdapat di muara sungai dan memiliki cukup banyak keanekaragaman hayati. Contoh pantai estuartia : pantai estuartia di timur Inggris, pantai timur Sumatera.

2.Pantai Dalmatia


Pantai dalmatia adalah pantai yang terjadi karena barisan-barisan pegunungan yang terletak paralel mengalami pemerosotan. Contoh pantai dalmatia : pantai dalmatia di Laut Adriatik.

3.Pantai Ria
Pantai ria adalah pantai yang terjadi karena daerah yang tanah tinggi yang berbatasan dengan pantai mengalami pemerosotan. Contoh pantai ria : pantai ria di barat laut Spanyol, dan barat daya Irlandia.

Berdasarkan kecuramannya, pantai dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1.Pantai Curam

Pantai Parangtritis (Yogyakarta)
Pantai ini biasanya bergunung-gunung. Pada pantai ini, terdapat banyak tebing-tebing yang curam akibat dari pengikisan oleh ombak pantai. Contoh pantai curam : pantai parangtritis, pantai di selatan pulau Jawa dan barat pulau Sumatera.

2.Pantai Landai

Pantai Kuta (Bali)
Pantai landai adalah pantai yang memiliki permukaan yang cenderung datar. contoh pantai landai adalah : pantai Kuta yang terdapat di Bali

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Pengertian Pantai dan Jenis-Jenis Pantai. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai pantai. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀

Referensi : 
1.Tim Abdi Guru. 2008. IPS GEOGRAFI untuk SMP Kelas VII Jilid 1. Jakarta: Erlangga
2.https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai
3.http://kbbi.web.id/pantai

Wednesday, May 10, 2017

Bagian-Bagian Sungai

Sungai merupakan salah satu keindahan alam yang tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Manusia sangat bergantung pada sungai terutama bagi masyarakat yang memiliki mata pencaharian yang berhubungan dengan bercocok tanam. Sungai yang kita kenal memiliki beberapa bagian, yaitu hulu, tengah, dan hilir. Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagian-bagian sungai.

Bagian-Bagian Sungai
Sungai dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu hulu, tengah, dan hilir.

A.Bagian Hulu
Menurut KBBI, hulu adalah sungai bagian atas. Hulu biasanya terletak pada daerah yang relatif tinggi, dekat dengan sumber sungai, dan memiliki kemiringan yang agak terjal, sehingga kemungkinan besar akan terjadi erosi vertikal. Di hulu, hampir tidak ada tanah endapan, justru dapat terjadi erosi mundur ke arah hulu dan sungainya bertambah dalam.

B.Bagian Tengah Sungai
Bagian tengah sungai relatif lebih landai jika dibandingkan dengan daerah hulu. Pada bagian ini, erosi sungai dapat terjadi secara bersamaan baik erosi horizontal ataupun erosi vertikal. Ketika erosi horizontal lebih kuat dibandingkan erosi vertikal, maka akan mengikis dinding sungai bahkan dapat mengubah arah aliran sungai. Akibatnya, aliran sungai yang tadinya lurus menjadi berkelok-kelok atau disebut meander.

C.Bagian Hilir
Menurut KBBI hilir adalah sungai sebelah bawah atau bagian sungai sebelah muara (akhir sungai). Pada bagian ini, arus sungai cenderung lebih tenang, sehingga sering menjadi tempat endapan lumpur dan material lainnya ynag terbawa dari bagian hulu. Sifat erosi sungai di bagian hilir didominasi oleh erosi horizontal yang mendukung terbentuknya kelokan-kelokan sungai (meander) sampai terbentuk danau tapal kuda (oxbow lake).

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Bagian-Bagian Sungai. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai sungai. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀

Referensi :
1.Tim Abdi Guru. 2008. IPS GEOGRAFI untuk SMP Kelas VII Jilid 1. Jakarta: Erlangga
2.http://kbbi.web.id/hulu
3.http://kbbi.web.id/hilir