Thursday, September 28, 2017

Contoh Negara dengan Bentuk Pemerintahan Monarki

Salah satu dari bentuk pemerintahan adalah monarki. Cukup banyak negara di dunia ini yang menggunakan bentuk pemerintahan yang satu ini. Negara dengan bentuk pemerintahan monarki dipimpin oleh seorang penguasa monarki. Perbedaan yang paling mencolok antara bentuk pemerintahan monarki dengan bentuk pemerintahan lainnya adalah penguasa monarki menjadi kepala negara sepanjang hidupnya, berbeda dengan presiden yang dipilih untuk jangka waktu tertentu.

Bentuk pemerintahan monarki dibedakan menjadi 2, yaitu monarki mutlak/absolut, dan monarki konstitusional. Berikut ini adalah sedikit penjelasan mengenai kedua bentuk monarki tersebut :

  1. Monarki mutlak/absolut : merupakan bentuk monarki dimana kepala negara (penguasa monarki) memiliki kekuasaan penuh untuk mengatur negaranya.
  2. Monarki konstitusional : merupakan bentuk monarki dimana kepala negara (penguasa monarki) hanya memainkan peran simbolis saja, sedangkan pemerintahan diatur oleh Perdana Menteri.

Berikut ini adalah contoh-contoh negara yang memiliki bentuk pemerintahan monarki :

A.Monarki Mutlak/Absolut
Berikut adalah daftar negara yang menggunakan bentuk pemerintahan monarki absolut :

  1. Brunei Darussalam : merupakan sebuah negara kecil diutara pulau Kalimantan yang menjalankan syariat Islam.
  2. Oman : merupakan sebuah negara Arab yang terletak di di Asia Barat Daya
  3. Qatar : merupakan sebuah negara yang terletak di sebuah semenanjung kecil di Jazirah Arab di Asia Barat
  4. Arab Saudi : merupakan sebuah negara Arab di Asia Barat yang mencakup hampir keseluruhan wilayah semenanjung arabia.
  5. Swaziland : merupakan sebuah negara kecil yang terletak di selatan Afrika.
  6. Vatikan : merupakan negara terkecil di dunia yang terletak di dalam kota Roma. Dipimpin oleh seorang Uskup Roma atau Paus yang merupakan pemimpin umat Katolik di seluruh dunia.

B.Monarki Konstitusional
Berikut adalah daftar negara yang menggunakan bentuk pemerintahan monarki konstitusional :

  1. Andorra
  2. Antigua dan Barbada
  3. Australia
  4. Bahama
  5. Bahrain
  6. Barbados
  7. Belanda
  8. Belgia
  9. Belize 
  10. Bhutan
  11. Britania Raya
  12. Canada
  13. Denmark
  14. Grenada
  15. Jamaika
  16. Jepang 
  17. Kamboja
  18. Kepulauan Salomon
  19. Kuwait
  20. Lesotho
  21. Liechtenstein
  22. Luxembourg
  23. Malaysia
  24. Monako
  25. Maroko
  26. Norwegia
  27. Papua Nugini
  28. Saint Kitts and Nevis
  29. Saint Lucia
  30. Saint Vincent and Grenadines
  31. Selandia Baru
  32. Spanyol
  33. Swaziland
  34. Swedia
  35. Thailand
  36. Tonga
  37. Tuvalu
  38. Uni Emirat Arab
  39. Yordania 

Itu tadi contoh-contoh dari negara dengan bentuk pemerintahan monarki. Sejak abad ke-20 bentuk pemerintahan monarki mulai berkurang digunakan oleh berbagai negara di dunia dan berganti dengan bentuk pemerintahan yang lain, yaitu republik.

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bemanfaat selanjutnya.

Referensi : 
Wikipedia Indonesia (id.wikipedia.org)

Monday, September 25, 2017

Contoh Negara dengan Bentuk Pemerintahan Republik

Salah satu dari bentuk pemerintahan adalah republik. Banyak negara di dunia yang menggunakan bentuk pemerintahan yang satu ini termasuk salah satunya adalah Indonesia. Pada umumnya, kepala negara dari bentuk pemerintahan republik adalah seorang presiden. Berikut ini adalah beberapa contoh negara dengan bentuk pemerintahan republik.


A.Benua Eropa
Berikut adalah negara dengan bentuk pemerintahan republik yang berada di benua Eropa :

  • Albania 
  • Azerbaijan
  • Belarus
  • Bulagria
  • Bosnia Herzegovina
  • Jerman
  • Kroasia
  • Republik Ceko
  • Perancis
  • Italia
  • Finlandia
  • Kazakhstan
  • Romania
  • Rusia
  • San Marino
  • Swiss
  • Turkmenistan
  • Austria
  • Siprus
  • Estonia
  • Republik Georgia
  • Yunani
  • Hongaria
  • Islandia
  • Latvia
  • Lituania
  • Makedonia
  • Malta
  • Moldova
  • Montenegro

B.Benua Asia
Berikut adalah negara dengan bentuk pemerintahan republik yang berada di benua Asia :

  • Uni Emirat Arab
  • Bangladesh
  • Republik Rakyat Tiongkok (China)
  • Republik Tiongkok (Taiwan) 
  • India 
  • Indonesia
  • Irak
  • Iran
  • Myanmar
  • Nepal
  • Pakistan
  • Singapura
  • Timor-Lestle
  • Yaman
  • Vietnam
  • Suriah
  • Palestina
  • Afganistan
  • Armenia
  • Filipina
  • Korea Selatan
  • Korea Utara
  • Laos
  • Lebanon
  • Maladewa
  • Srilanka
  • Uzbekistan
  • Yaman
  • Kirgizstan
  • Rusia

C.Benua Amerika
Berikut adalah negara dengan bentuk pemerintahan republik yang berada di benua Amerika :

  • Amerika Serikat
  • Meksiko
  • Molossia
  • Argentina 
  • Brazil
  • Bolivia
  • Chili
  • Kolombia
  • Peru
  • Ekuador
  • Paraguay
  • Suriname
  • Venezuela
  • Republik Dominika
  • El Savador

D.Benua Afrika
Berikut adalah negara dengan bentuk pemerintahan republik yang berada di benua Afrika :

  • Afrika Selatan
  • Republik Afrika Tengah
  • Angola
  • Benin
  • Burkina Faso
  • Burundi
  • Chad
  • Mesir
  • Republik Kongo
  • Pantai Gading
  • Republik Demokratik Kongo
  • Senegal
  • Kamerun
  • Kenya
  • Madagaskar
  • Malawi
  • Mali
  • Mozambik
  • Namibia
  • Ruwanda
  • Somalia
  • Sudan
  • Sudan Selatan
  • Swaziland
  • Tanzania
  • Togo
  • Tunisia 
  • Uganda
  • Zambia
  • Zimbabwe

E.Benua Australia dan Oceania
Berikut adalah negara dengan bentuk pemerintahan republik yang berada di benua Australia dan Oceania :

  • Fiji
  • Indonesia
  • Kiribati
  • Kepulauan Marshall
  • Nauru
  • Palau
  • Vanuatu

Itu tadi penjelasan mengenai contoh-contoh negara dengan bentuk pemerintahan republik yang ada di dunia. Banyak bukan negara didunia yang menggunakan bentuk pemerintaha republik dan didalamnnya termasuk negara Indonesia.

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Referensi :
Wikipedia Indonesia (https://id.wikipedia.org/)

Thursday, September 21, 2017

Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat Perubahan Sosial

Setiap masyarakat selalu mengalami perkembangan sehingga masyarakat akan mengalami perubahan pada unsur-unsur struktur sosial. Perubahan sosial tidak dapat terjadi begitu saja, ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial, dan ada juga faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan sosial. Berikut ini adalah penjelasan mengenai faktor pendorong dan faktor penghambat perubahan sosial.

A.Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Perubahan sosial tidak dapat terjadi dengan sendirinya, ada beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini adalah penjelasannya :

1.Faktor Internal
Faktor internal merupakan perubahan sosial yang terjadi akibat masyarakat itu sendiri. Berikut ini adalah faktor internal pendorong perubahan sosial :

a.Bertambah dan Berkurangnya Jumlah Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama lembaga kemasyarakatannya. Sebagai contoh timbul sistem hak milik individual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, dan bagi hasil. Selain bertambahnya jumlah penduduk, berkurangnya jumlah penduduk di desa akibat urbanisasi dapat menyebabkan perubahan sosial yang memengaruhi sistem pembagian kerja. Contoh, ketika para suami dari desa pergi kekota untuk mencari pekerjaan, istri di desa akan mempunyai peran ganda, yaitu sebagai ibu yang mengasuh anaknya, dan menggantikan suami untuk berkerja di ladang.

b.Penemuan-Penemuan Baru
Penemuan baru dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Penemuan baru dapat dibedakan menjadi dua, yaitu invention dan discovery. Invention adalah proses menghasilkan suatu unsur kebudayaan baru dengan mengkombinasi atau menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan lama yang ada dalam masyarakat. Sedangakn discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik alat ataupun gagasan. discovery dapat menjadi invetion jika masyarakat sudah mengakui dan menerapkan penemuan baru tersebut. Penemuan baru dapat mengakibatkan macam-macam perubahan di masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Penemuan baru akan mempengaruhi bidang-bidang lain. Contoh : penemuan radio yang menyebabkan perubahan dalam berbagai bidang, seperti lembaga kemasyarakatan dan adat istiadat.
  2. Penemuan baru mengakibatkan perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lainnya. Contoh : penemuan kapal terbang (pesawat) yang membawa pengaruh dalam metode berperang dan memperbesar perbedaan antara negara-negara besar dengan negara-negara kecil.
  3. Beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Contoh : penemuan berbagai alat transportasi menimbulkan pemukiman yang berada di area pinggiran kota.

c.Pertentangan Masyarakat
Pertentangan atau konflik dalam masyarakat dapat menyebabkan perubahan sosial. pertentangan dapat terjadi antarindividu, individu dengan kelompok, atau antarkelompok. Contoh : pertentangan antara golongan muda dan golongan tua ketika Indonesia dalam proses menuju kemerdekaan yang berakhir dengan peristiwa Rengasdengklok.

d.Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Terjadinya revolusi atau pemberontakan dalam suatu negara akan menyebabkan perubahan. Sebagai contoh pemberontokan masyarakat Indonesia terhadap penjajah Belanda yang pada akhirnya membuat negara Indonesia merdeka.

2.Faktor Eksternal
Selain dari dalam masyarakat itu sendiri, perubahan sosial juga dapat terjadi karena faktor yang terdapat dari luar masyarakat. Berikut adalah faktor eksternal pendorong perubahan sosial :

a.Lingkungan Fisik di Sekitar Manusia
Terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, dan lainnya akan menyebabkan masyarakat yang terkena dampak bencana mengungsi ketempat baru. Ditempat baru tersebut, mereka harus dapat beradaptasi dengan keadaan baru yang menuntut terjadinya perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatannya.

b.Perperangan
Perperangan dapat menyebabkan terjadinya perubahan dalam masyarakat. Negara yang memenangkan peperangan biasanya akan memaksakan kebijakannya terhadap negara yang kalah dalam perperangan. Bentuk pemaksaan tersebut dapat berupa ekonomi, politik, dan ekonomi. Contoh : Jepang mengalami perubahan dari negara agraris menjadi negara industri setelah Perang Dunia II.

c.Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Hubungan antarmasyarakat dapat membawa pengaruh kepada antarmasyarakat itu sendiri. Artinya masing-masing masyarakat memberikan dan mendapatkan pengaruh dari masyarakat lain. Masuknya pengaruh suatu kebudayaan terhadap kebudayaan lain dapat dilakukan dengan cara difusi dan penetrasi. Berikut adalah pengertian dari difusi dan penetrasi :

  1. Difusi : adalah penyebaran kebudayaan dari satu daerah ke daerah lain baik secara langsung ataupun tidak langsung. Ada 2 tipe difusi, yaitu difusi dalam masyarakat dan difusi antarmasyarakat.
  2. Penetrasi : adalah kebudayaan luar mempengaruhi daerah yang dimasukinnya. Ada 2 tipe penetrasi, yaitu penetrasi damai yang dilakukan secara damai dan penetrasi paksa yang digunakan denga cara kekerasan.

B.Faktor Penghambat Perubahan Sosial
Selain faktor pendorong perubahan sosial, adapun faktor-faktor yang dapat menghambat terjadinya perubahan sosial. Berikut adalah faktor penghambat perubahan sosial :

  1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang terjadi di masyarakat lain yang dapat memperkaya kebudayaan masyarakat tersebut.
  2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat akibat kehidupan masyarakat yang tertutup.
  3. Sikap masyarakat yang mengagungkan tradisi masa lam pau dan cenderung konservatif.
  4. Adanya kepentingan yang sudah tertanam kuat. Orang selalu mengidentifikasikan diri dengan usaha dan jasa-jasanya.
  5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan. Masyarakat khawatir integrasi kebudayaan dapat merubahn aspek-aspek tertentu dalam masyarakat.
  6. Prasangka terhadap hal-hal asing terutama yang datang dari Barat. Hal ini diakibatkan pengalaman pada masa penjajahan.
  7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. Setiap usaha perubahan pada unsur rohaniah, dianggap sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi kehidupan masyarakat tersebut.
  8. Kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang sudah mendarah daging dan sulit diubah.

Itu tadi penjelasan mengenai faktor pendorong dan faktor penghambat perubahan sosial. Semoga artikel ini dapat membantu pembaca untuk lebih memahami mengenai faktor yang mempengaruhi perubahan sosial.

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Referensi :  
Maryaai, Kun dan Juju Suryawati. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Esis. 

Tuesday, September 19, 2017

Pengertian, Syarat, dan Gejala Modernisasi

Manusia sejak dahulu sudah mengalami perubahan sosial yang besar. Dimulai pada abad ke-18 setelah manusia dapat lepas dari dogma agama. Pada periode ini, manusia sudah mulai menggunakan rasionalitas yang kemudian melahirkan revolusi industri di Inggris. Lalu, pada abad ke-20 banyak negara-negara lepas dari penjajahan dan memunculkan negara-negara baru yang merdeka. Hal ini membuat masyarakat semakin maju karena terdapat perubahan-perubahan yang besar. Proses menuju masyarakat maju itulah yang disebut sebagai Modernisasi. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Modernisasi.

A.Pengertian Modernisasi
Modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa Latin, yaitu modo  dan ernus. Modo berarti cara, sedangkan ernus  berarti menunjuk pada periode waktu saat ini. Jadi, modernisasi dapat berarti cara atau proses menuju waktu saat ini.

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai modernisasi. Berikut ini adalah pendapat para ahli mengenai modernisasi :

  1. Soerjono Soekanto : Modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang biasanya terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan sosial.
  2. Koentjaraningrat : Modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan keadaan dunia sekarang.
  3. Wilbert E. Moore : Modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan organisasi sosial dari yang tradisional ke arah pola-pola ekonomis dan politis.

B.Syarat-Syarat Modernisasi 
Menurut Soerjono Soekanto, terdapat beberapa syarat-syarat modernisasi, yaitu sebagai berikut :

  1. Cara berpikir ilmiah yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas.
  2. Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.
  3. Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
  4. Penciptaan iklim yang menyenangkan terhadap modernisasi terutama media massa.
  5. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri.
  6. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan.

C.Gejala-Gejala Modernisasi
Modernisasi dapat ditandai dengan gejala-gejala yang muncul dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa gejala yang dapat menandakan terjadinya modernisasi :

  1. Bidang Budaya : Modernisasi ditandai dengan semakin hilangnya budaya tradisional/asli akibat dari masuknya pengaruh kebudayaan yang berasal dari luar. Contoh : budaya gotong royong yang semakin langka, pesta perkawinan yang dilakukan secara praktis dan tidak menggunakan tata cara yang sebenarnya berdasarkan budaya lokal.
  2. Bidang Politik : Modernisasi ditandai dengan banyaknya negara-negara yang lepas dari penjajahan, munculnya berbagai negara baru, tumbuhnya negara-negara demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak asasi manusia. Contoh : pada abad ke-20 banyak negara yang melepaskan diri dari penjajahan seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan lainnya.
  3. Bidang Ekonomi : Modernisasi ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia aakan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besar untuk memproduksi barang agar kita semakin mudah memperoleh barang dan jasa. Contoh : banyaknya macam-macam kebutuhan manusia pada saat ini seperti handphone, internet, tv, dan lainnya.
  4. Bidang Sosial : Modernisasi ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru yang muncul seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manajer, dan lain-lain. Sehingga terdapat banyak ragam spesialisasi pekerjaan sesuai dengan perannya. Contoh : SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), dan lain-lain. 

Itu tadi penjelasan mengenai pengertian, syarat, dan gejala modernisasi. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu pembaca agar lebih memahami mengenai modernisasi.

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Referensi :
Maryaai, Kun dan Juju Suryawati. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Esis.

Wednesday, September 13, 2017

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

Masyarakat selalu berkembang dan mengalami perubahan. perubahan yang terjadi dalam masyarakat tersebut disebut sebagai perubahan sosial. Ada beberapa macam bentuk perubahan sosial yang berbeda-beda dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Berikut ini adalah penjelasan mengenai bentuk-bentuk perubahan sosial.

Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Ada 8 macam bentuk perubahan sosial. Kedelapan bentuk tersebut adalah sebagai berikut :

A.Perubahan Lambat (Evolusi)
Evolusi adalah perubahan sosial yang terjadi secara lambat atau membutuhkan waktu yang lama. Dalam evolusi perubahan terjadi secara perlahan yang biasanya merupakan perubahan-perubahan kecil yang saling mengikuti. Perubahan ini terjadi dengan sendirinya tanpa adanya rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Contoh : Masyarakat yang dahulunya sederhana, menjadi masyarakat yang maju.

B.Perubahan Cepat (Revolusi)
Revolusi adalah perubahan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Perubahan ini dapat direncanakan ataupun tidak direncanakan dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau menggunakan kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu yang lama. Contoh : Revolusi industri di Inggris yang merupakan perubahan dari proses produksi tanpa mesin ke proses produksi menggunakan mesin. Waktu sebenarnya untuk melakukan perubahan ini lama, namun dianggap cepat dalam hal merubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dengan majikan.

C.Perubahan Kecil
Perubahan kecil adalah bentuk perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh yang besar atau signifikan. Perubahan ini tidak membawa pengaruh berarti bagi masyarakat secara keseluruhan. Contoh : Perubahan mode pakaian yang hanya diikuti oleh beberapa orang saja.

D.Perubahan Besar
Perubahan besar adalah perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembagannya, seperti sistem kerja, hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarkaat. Contoh : Urbanisasi ke kota-kota yang menimbulkan lahan dikota menjadi sempit dan lahan didesa tidak terurus dengan baik. Akibatnya banyak wanita dan anak-anak yang menjadi buruh dan pengemis di kota.

E.Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki/direncanakan adalah bentuk perubahan yang sebelumnya telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan didalam masyarakat. Pihak-pihak ini merupakan orang-orang yang memiliki kepercayaan masyarakat sehingga memiliki kekuasaan untuk melakukan perubahan. Contoh daripada pihak ini adalah pemerintah. Sedangkan contoh perubahannya adalah lahirnya undang-undang perkawinan berdasarkan peraturan pemerintah No. 10 Tahun 1963 yang membatasi kaum laki-laki terutama PNS untuk mempunyai istri lebih dari satu.

F.Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan
Perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan adalah bentuk perubahan dimana perubahan ini di luar pengawasan masyarakat dan kemampuan manusia. Perubahan ini bisa menimbulkan akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Contoh : Petani didesa yang menggunakan traktor, yang mana pengunaan traktor merupakan perubahan yang dikehendaki. Namun, disisi lain muncul perubahan yang tidak dikehendaki seperti kurangnya kebersamaan dalam mengurus lahan pertanian dengan petani lainnya.

G.Perubahan Struktural
Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Contoh : Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi.

H.Perubahan Proses
Perubahan proses adalah perubahan yang tidak mendasar dan merupakan penyempurnaan dari perubahan yang telah ada sebelumnya. Contoh : perubahan kurikulum yang hanya merupakan penyempurnaan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya.

Itu tadi penjelasan mengenai bentuk-bentuk perubahan sosial. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Monday, September 11, 2017

Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli

Masyarakat selalu berkembang dan mengalami perubahan baik lambat ataupun cepat. Perubahan-perubahan yang terjadi didalam masyarakat disebut sebagai perubahan sosial. Adapun pandangan para ahli mengenai perubahan sosial, yaitu sebagai berikut :

  1. Selo Soemardjan : Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
  2. Kingsley Davis : Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
  3. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin : Perubahan sosial sebagai suatu variasi dan cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
  4. Samuel Koenig : Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut dapat terjadi karena faktor-faktor intern maupun ekstern.
  5. Robert Maclver : Perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.
  6. William F. Ogburn : Perubahan sosial menekankan pada kondisi teknologis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek-aspek kehidupan sosial, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap pola berpikir masyarakat.
  7. Emile Durkheim : Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
  8. Raja : Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial.
  9. Max Weber : Perubahan sosial budaya merupakan perubahan situasi didalam masyarakat yang menjadi akibat ketidaksesuaian unsur-unsur.
  10. Wikipedia Indonesia : Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Itu tadi penjelasan mengenai pengertian perubahan sosial menurut para ahli. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Pengertian Modernisasi Menurut Para Ahli

Dalam sejarah manusia banyak terjadi perubahan sosial yang besar dan akhirnya berhasil membentuk kembali sejarah peradaban dan kebudayaan manusia yang lebih maju dibandingkan sebelumnya. Sejarah manusia menjadi lebih maju inilah yang disebut sebagai modernisasi. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian dari Modernisasi. Berikut ini adalah pengertian modernisasi menurut para ahli.

  1. Wilbert E. Moore : Modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan organisasi sosial dari yang tradisional ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang didahului oleh negara-negara barat yang telah stabil.
  2. Koentjaraningrat : Modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan keadaan dunia sekarang.
  3. Soerjono Soekanto : Modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang biasanya terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan.
  4. Astrid S. Susanto : Modernisasi adalah suatu proses pembangunan yang memberikan kesempatan ke arah perubahan demi kemajuan.
  5. Ogburn dan Nimkoff : Modernisasi adalah suatu usaha untuk mengarahkan masyarakat agar dapat memproyeksikan diri ke masa depan nyata dan bukan pada angan-angan semu.
  6. Johan Willem Schoorl : Modernisasi merupakan penerapan pengetahuan ilmiah pada semua kegiatan, bidang kehidupan, dan aspek kemasyarakatan.
  7. Widjojo Nitisastro : Modernisasi adalah transformasi atau perubahan total dari kehidupan tradisional dan organisasi sosial menuju ke arah pola-pola ekonomis dan politis.
  8. Alex Thio : Modernisasi adalah salah satu bentuk perubahan sosial yang dulunya masyarakat pertanian berubah menjadi masyarakat industri.
  9. Harold Rosenberg : Modernisasi adalah sebuah tradisi baru yang mengacu pada urbanisasi atau pengikisan sifat-sifat pedesaan suatu masyarakat.
  10. Abdul Syam : Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat.

Itu tadi penjelasan mengenai pengertian modernisasi menurut para ahli. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.