Thursday, May 4, 2017

Pengertian, Fungsi, Syarat, Jenis, dan Bentuk Peta

Peta Indonesia
Salah satu benda yang dapat membantu anda dalam menunjukkan arah adalah peta. Pada umumnya, peta dibawa ketika orang sedang berpergian ke suatu tempat namun tidak mengetahui arahnya dengan pasti. Peta memiliki banyak jenis bukan hanya peta yang pada umunya dibawa oleh orang saja. Berikut adalah penjelasan mengenai peta.

A.Pengertian Peta
Peta adalah gambaran secara konvensional muka bumi atau benda angkasa, yang meliputi perwujudan, letak, maupun data yang berkaitan, seperti tampaknya apabila dilihat dari atas. Peta memiliki skala tertentu dan dilengkapi dengan simbol-simbol tertentu pula. Maksud konvensional adalah berdasarkan kesepakatan umum.

Wikipedia mengartikan peta sebagain gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi.

B.Fungsi Peta
Peta memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Jika anda merupakan seorang yang sedang mencari jalan, maka peta akan memiliki fungsi sebagai penunjuk arah. Di lingkungan sekolah, siswa biasanya menggunakan peta sebagai alat peraga ataupun media pembelajaran. Bagi peneliti, peta dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan survei terhadap kondisi daerah yang akan diteliti. Selain itu, didalam peta terdapat skala yang dapat memberi tahu jarak antara satu tempat ke tempat lainnya dan simbol-simbol untuk menunjukkan suatu tempat seperti gunung, sungai, dan lainnya.

C.Syarat-Syarat Peta
Agar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, maka peta harus memenuhi beberapa persyaratan. Berikut adalah syarat-syarat peta secara umum :

  1. Jelas dan tidak membingungkan
  2. Mudah dimengerti maknanya
  3. Memberi gambaran mirip dengan wujud dan letak yang sebenarnya
  4. Sedap dipandang, menarik, dan bersih.

Selain syarat peta pada umumnya, terdapat juga syarat-syarat peta secara khusus. Berikut ini adalah syarat peta secara khusus :

1.Judul Peta
Judul peta diperlukan untuk mencermikan isi daripada peta. Sebagai contoh, Sumatera Utara maka peta tersebut berarti berisi wilayah Sumatera Utara. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan judul, yaitu letaknya yang pada umumnya terletak di bagian tengah atau diluar garis tepi, lalu ukuran huruf juga harus disesuaikan dengan ukuran peta.

2.Skala Peta
Skala peta berfungsi sebagai perbandingan jarak di peta dengan jarak di lapangan/jarak sebenarnya. Ada beberapa macam skala yang pada umumnya digunakan di peta, yaitu :

a.Skala angka (numerik)
Skala angka sering digunakan pada peta untuk kawasan benua Asia. Skala ini dinyatakan dengan menggunakan angka. Sebagai contoh :

Peta kota Jakarta dengan skala 1 : 50.000, artinya tiap 1 cm di peta sama dengan 50.000 cm/500 m di lapangan/jarak sebenarnya.

b.Skala garis (grafis)


Skala garis biasanya digunakan pada peta untuk kawasan Eropa. Skala ini dinyatakan dalam bentuk garis.

c.Skala verbal
Skala verbal ditulis dalam bentuk kalimat. Sebagai contoh : one inchi, two miles.

3.Orientasi Peta (petunjuk arah)
Orinetasi peta adalah petunjuk arah pada peta yang menunjukkan arah utara. Umumnya digambarkan dengan simbol sederhana berupa 4 anak panah yang pada bagian atasnya diberi huruf U yang berarti Utara.

4.Sumber Peta
Sumber peta dicantumkan untuk mengetahui darimana sumber peta, data peta, dan pembuatnya.

5.Tahun Pembuatan atau Penerbitan Peta
Walaupun terlihat sepele, namun tahun pembuatan atau penerbitan peta sangat penting untuk dicantumkan. Hal ini dilakukan agar peta yang kita lihat merupakan peta versi terbaru. Jika kita melihat peta dengan versi pembuatan tahun lama, maka kemungkinan besar sudah terjadi banyak perubahan pada peta.

6.Inset Peta
Inset peta berfungsi sebagai petunjuk lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah sekitarnya. Inset peta dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut :

Inset Pembesaran

  • Inset pembesaran : Berfungsi untuk menerangkan dan memperjelas informasi penting dari suatu lokasi atau wilayah peta utama yang kenampakannya kecil/tidak jelas. Contoh : Peta Jawa Barat memerlukan inset kota Bandung, maka Kota Bandung merupakan inset pembesaran.
  • Inset lokasi wilayah : Berfungsi untuk memberikan gambaran yang baik mengenai posisi geografi daerah yang dipetakan terhadap daerah sekitarnya. Contoh : untuk mengetahui lokasi, peta Kota Bandung memerlukan inset Jawa Barat.

Inset lokasi wilayah


7.Warna Peta
Warna peta berfungsi untuk mempresentasikan objek di lapangan, sehingga memiliki kemiripan dengan objek sesungguhnya di lapangan. Sebagai contoh : warna biru untuk daerah perairan (warna gradasi sesuai kedalaman). Hijau untuk dataran rendah, merah untuk jalan raya dan lainnya.

8.Tulisan (lettering)
Tulisan berfungsi untuk memberikan penjelasan terhadap informasi lokasi, letak, dan kenampakan objek geografi dalam peta. Adapun penggunaan tipe huruf yang harus diikuti adalah sebagai berikut :

  • Huruf romawi : Huruf ini digunakan untuk menulis nama negara, ibukota, dan kota-kota besar.
  • Huruf italic : Huruf ini digunakan untuk menulis kenampakan seperti air laut, teluk, pelabuhan, dan sejenisnya.
  • Huruf gothic : Huruf ini digunakan untuk menulis kenampakan hypsografi, seperti pegunungan, lembah, dan sejenisnya.
  • Huruf gothic miring : Huruf ini digunakan untuk menulis kenampakan buatan, seperti jalan raya, sekolah, dan sejenisnya.

9.Garis Tepi Peta
Garis tepi peta memiliki fungsi untuk membatasi peta dengan semua komponen yang ada pada peta antara daerah yang dipetakan dengan daerah sekitarnya.

10.Garis Astronomi
Berbeda dengan garis tepi peta. Garis astronomi berfungsi untuk memberikan informasi letak suatu wilayah berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Ada dua macam koordinat yang dapat digunakan dalam peta, yaitu :

  • Koordinat lintang dan bujur : Berfungsi untuk mengetahui letak suatu wilayah berdasarkan letak astronominya. Garis bujur memiliki titik 0 dejarat di Greenwich, ke area barat disebut sebagai bujur barat sedangkan ke arah timur dari Greenwich disebut sebagai bujur timur. Begitu pula garis lintang yang diukur dari khatulistiwa, ke utara khatulistiwa disebut lintang utara sampai ke kutub utara, sedangkan ke arah selatan disebut sebagai lintang selatan menuju kutub selatan.
  • Koordinat X dan Y : Sama dengan koordinat lintang dan bujur, tetapi tidak mewakili posisi lintang dan bujur.

11.Legenda Peta

Simbol warna pada peta

Legenda peta adalah keterangan yang diperlukan peta pada umumnya menyajikan keterangan simbol, tanda, atau singkatan yang digunakan pada peta. Simbol pada peta dapat dibedakan berdasarkan bentuknya sebagai berikut :

  • Simbol titik : Digunakan untuk menandai letak suatu tempat, yaitu titik, kotak, segitiga, masjid, gereja, dan sebagainya.
  • Simbol garis : Digunakan untuk menunjukkan kenampakan jalan raya, sungai, rel kereta api, batas administrasi, dan sebagainya.
  • Simbol luas : Digunakan untuk menunjukkan kenampakan hutan, lahan pertanian, pemukiman penduduk, iklim, curah hujan, dan sejenisnya.
  • Simbol warna : Digunakan untuk kenampakan laut, sungai, dataran rendah, dan sebagainya.

D.Jenis Peta
Ada beberapa jenis peta. Berikut adalah penjelasannya

1.Peta Dasar
Peta dasar merupakan hasil survei permulaan dari geodesi (cabang ilmu geologi yang menyelidiki ukuran dan bangun bumi), yang digunakan untuk membuat peta-peta lain dan masih membutuhkan banyak materi tambahan serta hanya mencakup data penting saja.

2.Peta Topografi

Peta Topografi Saint Martin
Peta yang menggambarkan kenampakan umum permukaan bumi secara detail.

3.Peta Tematik

Peta Tematik Etnis di Paksitan
Peta tematik adalah peta yang menampilkan tema khusus atau tertentu saja. Contoh tema peta tematik adalah tema hasil pertanian. Peta tematik dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

a.Peta statistik
Peta statistik dapat dibagi lagi menjadi 2, yaitu :
  • Peta statistik kualitatif : Peta yang menggambarkan penyebaran jenis data tanpa memperhitungkan jumlah data.
  • Peta statistik kuantitatif : Peta yang menggambarkan penyebaran jenis data sekaligus memperhitungkan besaran data.

b.Peta dinamik
Peta yang menggambarkan gerakan suatu data, berupa simbol garis dan panah.

E.Bentuk Peta
Ada beberapa bentuk peta, yaitu sebagai berikut :

1.Peta Analog
Peta analog adalah peta yang nyata dan dapat disentuh. Dibagi menjadi dua, yaitu :

a.Peta planimetri (dua dimensi)
Peta ini dibuat di bidang datar dengan menggunakan media seperti kertas, kain, atau kayu tripleks. Perbedaan bentuk muka bumi digambarkan dengan berbagai simbol dan perbedaan warna.

b.Peta stereometri (tiga dimensi)
Peta ini dibuat berdasarkan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya. Melalui peta ini, kamu dapat melihat dengan jelas kenampakan permukaan bumi dengan relief. Misalnya gunung tampak menjulang, dataran rendah dan lembah posisinya berada lebih bawah.

2.Peta Digital

Peta Digital
Peta yang dibuat dengan menggunakan komputer. Peta ini memiliki keunggulan dimana jika terjadi perubahan dapat dirubah dengan sangat cepat. Peta digital dapat ditampilkan dalam bentuk planimetri atau stereometri. Contoh peta digital adalah : Google Maps.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Pengertian, Fungsi, Syarat, Jenis, dan Bentuk Peta. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai peta. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀

Referensi : 
1.Tim Abdi Guru. 2008. IPS GEOGRAFI untuk SMP Kelas VII Jilid 1. Jakarta: Erlangga
2.https://id.wikipedia.org/wiki/Peta
3.http://kbbi.web.id/

No comments:

Post a Comment